Tegangan
sisa adalah tegangan yang bekerja pada bahan setelah semua gaya-gayaluar yang
bekerja pada bahan tersebut dihilangkan. Tegangan sisa ditimbulkankarena adanya
deformasi plastis yang tidak seragam dalam suatu bahan, antaralain akibat
perlakuan panas yang tidak merata atau perbedaan laju pendinginan pada
bahan yang mengalami proses pengelasan Adanya tegangan sisa dalam suatu bahan
kemungkinan dapat menguntungkan atau malah merugikan tergantung padafungsi
bahan, besar, dan arah tegangan sisa. Walaupun tegangan sisa secara visualtidak
nampak, namun sesungguhnya tegangan sisa tersebut juga bertindak sebagai beban
yang tetap yang akan menambah nilai beban kerja yang diberikan dari luar.
Dalam proses
pengelasan, bagian yang dilas menerima panas pengelasan setempatdan selama
pemanasan berjalan terjadi pengembangan termal dan pelelehanlogam. Pada saat
proses pengelasan dihentikan, mulai terjadi proses selanjutnyayaitu proses
pembekuan(solidifikasi). Proses ini merupakan awal terbentuknyategangan sisa
karena terjadinya prosespembekuan diikuti adanya penyusutanvolum bahan.
Penyusutan volum bahan menyebabkan terjadinya regangan.Regangan pada bahan akan
menyebabkan terjadinya tegangan yang sifatnya tetapdan disebut tegangan sisa. Penyebab
terjadinya tegangan sisa :1. Tegangan sisa sebagai akibat dari tegangan thermal
seperti pada pengelasandan perlakukan panas2. Tegangan sisa yang disebabkan
karena transformasi fasa(seperti baja karbon)3. Tegangan sisa karena deformasi
plastis yang tidak merata yang disebabkangaya-gaya mekanis seperti pada
pengerjaan dingin selama pengerolan, penempaan, pembentukan logam atau
pekerjaan lain yang dilakukan denganmesin
Sifat-sifat tegangan sisa 1. Tegangan sisa sangat tinggi biasanya
terjadi di daerah las dan daerah HAZ2. Teganga sisa maksimum biasanya sampai
tegangan luluh (yield stress)3. Pada bahan yang mengalami transformasi fasa
minsalkan baja karbon rendah,tegangan sisa mungkin berfariasi pada permukaan
dan bagian dalam darilogam induk Pengaruh tegangan sisa 1. Tegangan sisa
yang disebabkan oleh proses pengelasn dapat mempengaruhisifat-sifat mekanis
struktur las seperti patah getas, kelelahan, dan retak karena kombinasi
tegangan dan korosi2. Pengaruh tegangan sisa menurub jika tegangan yang bekerja
pada bahanmeningkat.3. Pengaruh tegangan sisa pada struktur las bias diabaikan
jika tegangan yang bekerja pada struktur tersebut melebihi tegangan
luluhnya4. Pengaruh tegangan sisa menurun setelah pembenan berulang
PERLAKUAN
PERMUKAAN UNTUK MENGILANGKANTEGANGAN SISA (RESIDUAL STRESS)
1. SURFACE
HARDENING
Pengerasan adalah proses pemanasan
baja sampai suhu di daerah atau diatas daerah kritis disusul dengan pendinginan
yang cepat. Bila kadar karbon diketahui, suhu pemanasannya dapat dibaca
dari diagram fasa besi-karbida besi. Akan tetapi tata komposisi baja tidak
diketahui, perludiadakan percobaan untuk mengetahui daerah pemanasannya. Cara
yangterbaik ialah memanaskan dan mencelupkan beberapa potong baja
pada berbagai suhu yang tepat, sehingga terjadi perubahan dalam kekerasan
dansifat lainnya.Pada setiap operasi perlakuan panas, laju pemanasan merupakan
faktor yang sangat penting. Panas merambat dari luar ke dalam dengan
kecepatantertentu. Bila pemanasan terlalu cepat, bagian luar akan jauh lebih
panasdari bagian dalam sehingga tidak dapat diperoleh struktur yang merata.Bila
bentuk benda tidak teratur, benda harus dipanaskan perlahan-lahanagar tidak
mengalami distorsi atau retak. Makin besar potongan bendamakin lama waktu yag
diperlukan untuk memperoleh hasil yang merata.Kekerasan yang dicapai tergantung
pada laju pendinginan, kadar karbondan ukuran benda. Pada baja paduan, jenis
dan jumlah paduan akanmempengaruhi kemampuan pengerasan. U ntuk
pendinginan yang cepat dapat digunakan air garam ( salt water )
ataudisemprotkan dengan air. Ada beberapa jenis logam yang dapat
dikeraskandengan pendinginan udara. Akan tetapi untuk baja biasa, laju
pendinginanudara terlalu lambat. Benda yang agak besar biasanya dicelupkan
dalamminyak. Suhu media pencelupan harus merata agar dapat dicapai pendinginan
yang merata pula. Baja dengan kadar
karbon rendah sulit untuk dikeraskan. Denganmeningkatnya kadar karbon sampai sekitar
0,60 % kekerasan akan naik pula, dan ketika diatas 0,60% C kenaikan
harga karbon hanya sedikit pengaruhnya. Karena diatas suhu eutektoid baja
dalam keadan anil terdiridari perlit dan sementit. U ntuk sebagian besar baja,
terdiri dari perlit yangdapat diubah menjadi baja yang keras. Benda
yang ukuran lebih besar pada umumnya akan menghasilkan permukaan yang
kurang meskipun kondisi perlakuan panas tetap sama.Hal ini disebabkan oleh
terbatasnya jumlah panas yang dapat merambat ke permukaan. Oleh karena itu
kekerasan di bagian dalam benda akan lebihrendah daripada bagian luar .
JENIS JENIS PENGERASAN PERMUKAAN
a. Karburisasi
Baja karbon rendah dengan kadar
karbon C = 0,15 % umumnyadikeraskan melalui proses pencelupan. Selama proses karburisasi
kadar karbon lapisan luar dapat ditingkatkan sampai 0,9 ± 1,2 % CBaja
dengan kadar karbon yang berbeda dengan sendirinya memerlukan perlakuan
panas khusus mengingat adanya perbedaan suhu kritis padalapisan-lapisan yang
berbeda. Selama proses karburisasi yang cukup lama,terjadi pertumbuhan butir
dalam baja, oleh karena itu baja perludipanaskan hingga suhu kritis inti,
kemudian didinginkan dengandemikian diperoleh inti dengan butir-butir yang
halus. Baja kemudian di panaskan diatas suhu transformasi lapisan luar, AC
1 . Kemudian dicelupuntuk memperoleh lapisan keras dan halus. Suhu yang lebih
rendah inidisebabkan oleh karena suhu austenisasi baja hipereutektoid sedikit
diatassuhu kritis. Bila diperlukan dapat dilakukan perlakuan panas lanjut
untuk menghilangkan tegangan.
b. Karbonitriding
Karbonitriding, sianida kering atau
nikarbing adalah suatu proses pengerasan permukaan dimana baja dipanaskan
di atas suhu kritis dalamlingkungan gas dan terjadi penyerapan karbon dan
nitrogen. Dapatdigunakan gas ammonia atau gas yang kaya akan karbon. Lapisan
yangtahan aus mempunyai ketebalan antara 0,08 sampai 0,75 mm. Keuntungankarbonitridng
ialah bahwa kemampuan pengerasan lapisan luar meningkat bila ditambahkan
nitrogen sehingga dapat dimanfaatkan baja yang relatif murah.
c.
Cyniding
Cyniding atau karbonitriding cair
merupakan proses dimana terjadiabsorpsi karbon dan nitrogen untuk memperoleh
permukaan yang keras pada baja karbon rendah yang sulit dikeraskan.Benda
yang dikeraskan dimasukkan ke dalam dapur yang mengandunggaram cynida natrium,
suhunya sedikit di atas daerah Ac 1 . Lama pemanasan tergantung pada
permukaan yang akan dikeraskan. Bendakemudian dicelupkan ke dalam air atau
minyak untuk mendapatkan permukaan yang keras. Tebal lapisan berkisar
antara 0,10 sampai 0,40mm. Cyniding terutama diterapkan untuk perlakuan panas
bagian-bagianyang kecil.
d.
Nitriding
Proses nitriding adalah salah satu
proses pengerasan permukaan. Disinidigunakn bahan dan suhu pemanasan yang
berlainan. Logam dipanaskansampai sekitar 510 o C di dalam lingkungan gas
amonia selama beberapa waktu. Nitrogen yang diserap oleh logam akan membentuk nitrida yangkeras
yang tersebar merata pada permukaan logam.Pada Nitriding cair (liquid
nitriding) digunakan garam cynida cair sedangsuhunya dipertahankan di bawah
daerah transformasi. Penyerapan nitrogenlebih mudah sedang karbon yang menyerap
lebih sedikit dibandingkandengan proses cyaniding atau karburisasi. Dapat
dicapai ketebalan antara0,03 sampai 0,30 mm.Pada sebagian besar logam,
dislokasi bergerak bila gaya mencapai nilaitertentu hingga menimbulkan
deformasi. Pentingnya dislokasi tidak dapatdisangkal lagi, karena semua sifat
mekanik logam dapat dijelaskan dengandislokasi. Dislokasi dapat bergerak bebas
dalam kisi kristal atau terpakudisuatu tempat.
2. SAND BLASTING Sandblasting adalah suatu proses pembersihan permukaan dengan caramenembakan partikel (Pasir) kesuatu permukaan material sehinggamenimbulkan gesekan / tumbukan. Permukaan material tersebut akanmenjadi bersih dan kasar. Tingkat kekasarannya dapat disesuaikan denganukuran pasirnya serta tekanannya.Sandblasting dipilih kerna proses ini yang paling cepat dan efisien untuk membersihkan permukaan material yang terkontaminasi oleh berbagaikotoran terutama karat. Efek dari sandblasting ini membuat permukannyamenjadi kasar dan permukaan yang kasar ini membuat cat dapat melekatdengan kuat.
Keuntungan dari Sandblasting :
1. Membersihkan permukaan material
(besi) dari kontaminasi sepertikarat, tanah, minyak, cat, garam dan lainnya.
2. Mengupas cat lama yang sudah rusak atau pudar
3. Membuat profile (kekasaran) pada permukaan metal sehingga cat lebihmelekat. Gambar Hasil sandblasting
Gambar Proses sandblasting
3.
SHOOT PEENING
Proses shot peening adalah proses pengerjaan dingin yang seringdigunakan pada pembentukan, pembersihan dan untuk menaikkankekuatan lelah dari material. Material yang digunakan adalah baja dengankandungan karbon menengah. Proses perlakuan panas pada baja adalahuntuk memperbaiki sifat-sifat mekanik dari baja tersebut serta mengetahui pengaruh perlakuan panas dan shot peening terhadap sifat mekanis danumur lelah baja S U P 9. Dalam percobaan ini material dikenai perlakuan panas, yaitu quenching dan tempering serta ada yang tidak mengalami perlakuan panas. Kedua jenis material tersebut kemudian ditembak dengan bijih besi (shot peening dengan variasi yang sudah ditentukan) serta adayang tanpa proses shot peening. Setelah itu material dari hasil kedua proses tersebut diatas dilakukan pengujian tarik (tensile test), pengujiankekerasan (hardnes test), pengujian kelelahan (fatigue test) serta pengujianmetallographi. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa proses perlakuan panas dan shot peening dapat memperbaiki sifat-sifat mekanis dari baja seperti kekerasan, ketangguhan, dan kelelahandengan ratarata kenaikan 25-35 %.
Pengaplikasian shoot peening; Teknologi membersihkan Blast efektif dapat memperkuat danmeningkatkan mobil komponen kunci untuk meningkatkan umur kelelahan dan ketahanan korosi. Saat ini, banyak produsen mobilterkenal di dunia dan produsen komponen telah dimasukkan dalamstandar akan meningkatkan proses produksi, waktu yang sama,memperkuat peralatan pabrik dan perangkat lain, seperti pembentukan baris lengkap manufaktur modern. Sebagai teknologi terus memperkuat pengembangan ledakan, yang digunakan dalam pembuatan komponenotomotif kunci untuk memperbaiki dan meningkatkan umur kelelahananti-kendaraan sudah semakin menjadi fokus perhatian, dan di mobil,truk, sepeda motor dan desain lain dari yang pertama sepenuhnyadipertimbangkan dan pentingnya. Saat ini, sebagian dari desain bagian- bagian mesin akan memiliki spray a / tembakan untuk memperkuataplikasi teknis dan teknologi, termasuk: crankshaft (dengan skala oksidadan ditingkatkan), menghubungkan batang (ditingkatkan), gigi transmisidan komponen poros lainnya, cincin gigi, piston, gear matahari dan gigi planet dan musim semi seperti musim semi dan bulat. Sejumlah besar onderdil mobil, apakah itu tuang / tempa, die casting, atau bagianmemotong mekanik, bagian pengelasan yang perlu menggunakan berbagai jenis semprot / permukaan peralatan pengobatan parabola,seperti penghapusan oksida, menghaluskan, pasir dan membersihkanlainnya permukaan kotoran.Ada bukti kuat untuk membuktikan bahwa: dengan peening tembakan,kehidupan kelelahan daun pegas memungkinkan perpanjangan dari 600%, 1500% transmisi gigi lagi umur kelelahan, gigi, crankshaft 900%kelelahan ekstensi kehidupan.
Efektif meningkatkan kinerja kelelahankomponen dan tahan korosi, dan penggunaan pelayanan keselamatanhidupnya adalah sangat penting. Mengandalkan teknologi shot peening, bagian dapat dirancang untuk lebih kompak, beberapa spesifikasi aslikarena pesawat harus menggunakan bahan mahal kini bisa digantidengan bagian-bagian bahan harga murah, melalui proses peening shotdapat mencapai standar kinerja yang sama atau lebih baik.Gear, crankshaft pembuatan proses shot blastingSebagai bagian dari proses manufaktur, panas gigi diobati, crankshaftkebutuhan oleh shot blasting untuk menghilangkan permukaan oksidatermal. Gear, crankshaft ditempatkan pada roda silinder berputar, gulir,gigi, semua permukaan sepenuhnya terkena crankshaft di sejumlah proyektil diusir dari pil pertama gudang gigi, dampak dari berbagai perspektif untuk membuat pellet, crankshaft benar-benar membersihkan permukaan luar .Gear, crankshaft menentukan pemilihan ukuran dari jenis mesin shot blasting. U ntuk mesin besar, crankshaft mungkin ukuran 762mm besar, panjang 6096mm, crankshaft gear dipasang di stasiun ditempatkan diruang roda mobil. Ada beberapa cara kerja, pelanggan dapat berbelanjasesuai dengan tanaman yang sebenarnya mereka untuk memilih kepalacast tetap, akan memungkinkan troli tersebut akan dipindahkan di kepala polishing mobil juga bisa diperbaiki, bergerak di bagian atas kepalamelempar. Either jalan jalan, ditempatkan di antara roda engkol berputar,sehingga diterima sepenuhnya pembersihan ledakan permukaan.Kecil gear, poros engkol, seperti 152 ~ 203mm, 914mm panjang, biasanya dengan menggantung spin shot shot mesin peledakan.
Gear,crankshaft ditangguhkan dari kait, dan kemudian hidupkan oleh rantai gantung untuk dilempar ke instalasi lebih dari satu kamar ditembak kepala, tembakan peledakan. Hook shot ruang peledakan di rotasi,sehingga benda kerja sepenuhnya terkena pil kecepatan tinggi gudang,sisi oleh spin sisi. - U p bersih kecepatan hingga 250 / jam, dan efek pembersihan sangat baik.Meskipun persyaratan pengendalian proses sehingga dapat memperkuatkeras, tetapi ledakan modern membersihkan peralatan poros engkolmelalui parameter pemantauan proses untuk memastikan kualitas pembersihan.
Gear,crankshaft ditingkatkan Sebagai
poros engkol dalam bekerja di bawah tekanan bolak, perubahan permukaan
fillet jurnal transfer stresdan kelelahan regangan berisiko kerusakan tinggi.
Saat ini, untuk mengubah poros engkol melalui tembakan peening kinerja
kelelahantelah umum dalam berbagai aplikasi, dan memuaskan.Cacat proses rolling
tradisional, karena gigi, crankshaft pembatasanteknologi pengolahan, yang
fillet jurnal sulit untuk mencocokkan denganroda, sering terjadi fenomena makan
fillet potong, tapi setelah rollinggigi, deformasi crankshaft dari besar, tidak
efektif.
Mekanisme peeningShot adalah penggunaan kontrol yang ketat dengan diameter
danmemiliki intensitas tertentu tablet pil, aliran udara berkecepatan
tinggi, pembentukan proyektil dan jet mengalir terus-menerus untuk
engkol permukaan logam, seperti palu untuk memalu dengan banyak,
sehingga permukaan poros engkol deformasi plastik yang sangat kuat, pembentukan
lapisan pengerasan dingin. Singkatnya, oleh poros engkoldalam pengolahan peran
berbagai gaya pemotongan mekanik, permukaan penampang perubahan, khususnya
fillet poros engkol transfer stressangat tidak merata kerja, tetapi juga oleh
stres bolak-balik, mudah untuk menghasilkan korosi tegangan mengurangi
umur fatigue dari crank shaft meninggalkan.
Proses peening ditembak adalah melalui pengenalankomponen pra-stres di masa
depan untuk mengimbangi siklus kerja akantegangan tarik, sehingga meningkatkan
kinerja dan keamanan darikehidupan kelelahan benda kerja. U ntuk proses
peening shot, ada dua parameter kunci. Salah satunyaadalah intensitas tegangan,
yang biasanya "spesimen Al-pintu" untuk pengujian
kekuatan. Jumlah spesimen tetap di roda gigi, poros engkoldari permukaan yang
berbeda, khususnya, perubahan tegangan pada bagian yang paling
terkonsentrasi crankshaft transfer fillet, dengan peening tembakan, dampak
stres spesimen hasil yang dihasilkan olehlagu busur spesimen. Perluasan
perubahan kelengkungan dan dampak bahan pil sebanding dengan energi.
Lain untuk menentukan parameter utama kualitas cakupan shot peening,
ini terutama mengacu pada penguatan luas permukaan diduduki oleh permukaan
kawah, rasio totaluntuk memperkuat argumen oleh para insinyur poros engkol
desainuntuk mendefinisikan, biasanya membutuhkan 100% hingga 200%Beberapa
aplikasi mungkin memerlukan jangkauan dari crankshaft dari200%.Menurut
kekerasan gigi poros engkol dan stres tekan ke kekuatanideal peening shot
sering digunakan crankshaft kekerasan Pelet 50 ~ 55HRC, ukuran S 280 ~ S 330
(0,7 mm ~ 0,84 mm). Hal ini menciptakan"Al-gerbang chip test" pada
kekuatan rentang adalah sekitar 0,008 ~0,010 C (0.025 pada skala A).
Dibandingkan dengan peledakan shot, shot peening parameter proses
pemantauan yang lebih ketat. U ntuk memperkuat
penerapan poros engkol, kebutuhan untuk memantau parameter meliputi:
kecepatan Shot, kekuatan tembakan, diameter pil partikel, ditembak jarak,
waktu dan cakupan ditingkatkan. Setiap perubahan ini parameter, akan ke
berbagai tingkat, efek pengerasan permukaan crankshaft.Benar penerapan
teknologi peening ditembak dikendalikan, memungkinkan poros engkol dan yang lainnya di kondisi beban tinggi,kekuatan
kelelahan bagian dari pekerjaan secara substansial meningkat,sehingga sangat
memperpanjang umur kelelahan bagian-bagian. Majudan teknologi canggih dengan
program komputer yang mampu peralatan peledakan, ditembak peening proses
dimonitor untuk memastikankualitas peening ditembak konstan dan pengulangan.
Saat ini, banyak produsen mobil terkenal di dunia dan produsen
komponen telahdimasukkan dalam standar akan meningkatkan proses
produksi, perangkat tambahan dan peralatan manufaktur lainnya, seperti pembentukan
baris lengkap manufaktur modern.
Gambar Shootvpeenig
4.
HOT DIPPING
(COATING)
Pelapisan dengan celup panas dilakukan dengan cara mencelupkan logamyang
akan dilapisi ke dalam logam pelapis yang berada dalam keadaancair. Karena itu
titik cair logam yang akan dilapisi harus lebih tinggi darititik cair logam
pelapis. Metode pelapisan Celup panas yang palingdikenal di tingkat komersial
adalah pelapisan sheet baja dengan Zinc pada pembuatan atap seng. U ntuk mengenal
lebih dalam tentang praktek Pelapisan Celup Panas dalamskala industri, dapat
kita lihat pada sebuah pabrik di kota Palembangsebagai acuan praktis. Pabrik
ini memproses baja lembaran polos menjadiseng gelombang dengan volume produksi
mencapai 150.000 m3 per tahun.Pabrik ini merupakan pabrik baja dengan tingkat
proses sekunder. U mumnya pabrik seng memproses
³cold rolled steel sheet´ dengan tebal0,2 mm menjadi ³zinc plated sheet´ dengan
metode hot dipping´Secara garis besar proses Zinc Coating berlangsung dengan
rangkaian proses seperti pada gambar : Cold R olled St eel Sh ee tD egreasing P icking (13% H Cl)
Proses yang terjdi pada setiap tahapan adalah sebagai berikut :- Degreasing , adalah suatu proses untuk menghilangkan lemak, minyak dankotoran lain yang melekat pada permukaan CRS (Colled Rolled SteelSheet). Proses ini dilakukan paling awal dengan air bercampur chloride pada konsentrasi rendah.- Pickling , adalah proses pembersihan pemukaan CRS dengan larutan berupa air dengan 10% HCL pada suhu kamar. Proses ini dimaksudkan agr permukaan CRS bebas dari lapisan pasif yang dapat menghalangi proses pelapisan.- Rinsing , adalah proses pembersihan permukaan CRS dari unsur-unsur chloride yang berasal dari proses degreasing dan proses pickling yangdilakukan sebelumnya serta untuk membersihkan kotoran yang mungkinmasih melekat pada permukaan CRS setelah proses itu. Proses ini dilakukan dengan air hangat tanpa campuran pada temperature 60 0 C ± 80 0 C. Pemanasan air ini dilakukan dengan suplai uap yang terus menerus.- Drying , adalah proses pengeringan permukaan CRS yang sudah bersihdari proses sebelumnya. Pengeringan dilakukan dengan pemanasan yang berasal dari ³filament´ yang ditempatkan di sepanjang laluan CRS.- Fluxing , merupakan persiapan akhir yang dilakukan agar bahan pelapisdapat melekat dengan baik di permukaan CRS. Larutan fluxing berupa0,85 Kg ZnCl 2 dan 0,8 Kg NH 4 Cl yang dilarutkan dalam lima liter air.Kapasitas tanki fluxing adalah 600 liter dengan penambahan terus menerussebanyak 4 Kg fluxing per 1 ton CRS. Pengeringan tak perlu dilakukansetelah fluxing, karena temperature operasi fluxing yang berkisar pada 340 0 C.- H ot Dipping , merupakan proses celup panas setelah fluxing. Pada prosesini CRS yang akan dilapisi dilewatkan pada tanki Zn cair yang berada pada temperature 440 0C -450 0C. Dalam bahan pelapis ini terkandung juga belerang dan Antitin (Antimony dan Tin Ingot) yang berfungsi untuk memberikan efek mengkilap pada permukaan.
- Cooling , yaitu pendinginan CRS dengan air pada suhu kamar. Proses inisekaligus memberikan efek ³tempered´ terhadap permukaan pelapis.Setelah itu dilanjutkan dengan proses pelapisan lanjutan berupa³chromatizing´.
- Chromatizing , merupakan proses yang berguna untuk membuat agar CRSyang sudah dilapisi awet dalam penyimpanan. Chromatizing merupakan proses pelapisan lanjutan dengan Sodium Dichromat (crO 3 ) ke permukaanseng.
- Drying dengan udara hembus. Proses ini dilakukan dengan udara hembusuntuk memberikan efek ³Sakura Flower´ pada permukaan CRS. Setelah proses ini, maka CRS sudah selesai diproses dan dapat disebut sebagai³Galvanized CRS´.
- Shearing , yaitu proses pemotongan galvanized CRS dengan gunting.Proses ini sudah merupakan proses teknis biasa yang merupakan proses pelapisan.
- Corrugating , yaitu proses pembuatan gelombang pada galvanized CRS.Proses ini dilakukn dengan Corrugated rolls.
- Marketing , merupakan proses akhir dari proses produksi galvanized CRS.Perlu diketahui ahwa untuk mendapatkan suatu hasil yang baik, proses pelapisan Celup Panas memiliki keterbatasan dalam penerapannya, yaitu :
- Bentuk permukaan logam yang akan dilapisi tiada kompleks.
- Pelapisan relative tebal, yaitu sekitar 50 hingga 150 mils. Guna memperkecil resiko teknis yang dapat timbul, maka metode pelapisan ini treutama diterapkan pada pelapisan yang tidak memerlukankerataan permukaan secara mutlak.
0 komentar:
Post a Comment