SUSUNAN PADUAN
Paduan (Alloy) adalah
campuran unsur yang mempunyai sifat-sifat logam, terdiri dari dua atau lebih
unsur, dan sekurang-kurangnya satu unsur utamanya adalah logam.Sistem paduan
adalah suatu sistem yang terdiri dari semua paduan yang dapat terbentuk dari
beberapa unsur dengan semua macam komposisi yang mungkin dapat dibuat.Paduan
dapat diklasifikasikan menurut strukturnya, dan sistem paduan diklasifikasikan
menurut diagram kesetimbangannya (diagram fasenya).Suatu paduan dapat berupa susunan
yang homogen apabila terdiri dari fase tunggal, atau campuran (mixture) apabila
terdiri dari beberapa fase.
Fase (phase) adalah
bagian dari material, yang homogen komposisi kimia dan strukturnya, dapat
dibedakan secara fisik, dapat dipisahkan secara mekanik dari bagian lain
material itu. Suatu fase dapat dibedakan dari fase lain dengan melihat keadaan
fisiknya, ada fase gas, cair dan padat.
Bagian material dengan komposisi kimia yang berbeda dikatakan dikatakan sebagai
fase yang berbeda. Struktur kisi (lattice) juga membedakan satu fase dengan
fase lainnya. Logam yang memiliki sifat allotropi misalnya, setiap bentuk
allotropinya merupakan fase tersendiri, walaupun komposisi kimia dan keadaan
fisiknya sama.
Paduan dalam keadaan padat mempunyai 3 (tiga) kemungkinan macam fase, yaitu:
1.Logam Murni,
Pada kondisi seimbang (equilibrium), suatu logam murni
akan mengalami perubahan fase pada suatu temperatur
tertentu, perubahan fase dari padat ke cair akan terjadi
pada temperatur tertentu, dinamakan titik cair, dan
perubahan ini berlangsung pada temeperatur tetap hingga
seluruh perubahan selesai
2. Senyawa (Compound)
Senyawa adalah gabungan dari beberapa unsur dengan perbandingan tertentu dan
tetap. Senyawa mempunyai sifat dan struktur yang sama sekali berbeda dari unsur
unsur pembentuknya. Senyawa juga mempunyai titik lebur dan titik beku yang
tetap, seperti pada logam murni.
Ada tiga macam senyawa yang sering dijumpai, yaitu:
a. Senyawa Intermetalik, biasanya terbentuk dari logam logam yang sifat
kimianya sangat berbeda dan kombinasinya mengikuti aturan valensi kimia. Ikatan
atom-atomnya sangat kuat (ionik atau kovalen), sehingga sifatnya seperti
non-metal, keuletan rendah, konduktifitas listrik juga rendah dan struktur
kristalnya kompleks. Contohnya: CaSe, Mg2Pb, Mg2Sn, Cu2Se.
b. Senyawa Interstisi, terbentuk dari logam logam transisi seperti Scandium
(Sc), Titanium (Ti), Tantalum (Ta), Wolfram (W), dan besi (Fe) dengan H, O, C,
Bo dan N. Kelima unsur ini diameter atomnya sangat kecil sehingga dapat masuk
ke dalam kisi kristal logam di atas secara interstisi. Senyawa interstisi
bersifat metalik, komposisi kimia mungkin dapat bervariasi dalam daerah yang
sempit, titik leburnya tinggi dan sangat keras. Contohnya: Fe3C, TiC, TaC, W2C,
Fe4N, CrN, TiH.
c. Senyawa elektron, terbentuk diantara logam logam Cu, Au, Ag, Fe, dan Ni
dengan Cd, Mg, Sn, Zn, dan Al. Senyawa ini terjadi dengan komposisi kimia
sedemikian rupa sehingga mendekati perbandingan jumlah elektron valensi dengan
jumlah atom yang tertentu. Senyawa ini sifatnya sudah mendekati larutan padat,
seperti komposisi yang bervariasi, keuletan tinggi, kekerasan rendah. AgCd,
AgZn, AuMg, FeAl, Cu2Sn, Ag2Cd
Model for the ionic
compound LiF
Untuk membentuk senyawa fluorida lithium, sebuah
atom dari elemen lithium menggabungkan dengan sebuah
atom dari unsur fluor. Atom lithium transfer tunggal yang luar-shell elektronuntuk
mengisi kulit terluar atom fluor, menciptakan suatu kation Li +
dan F-anion dalam proses. Gaya elektrostatik yang
membuat ion lithium dan fluor bersama
di fluoride lithium senyawaikatan ion.
atomic bond
Obligasi ionik ionik: Ketika sebuah
elemen menyerah atau menerima elektron di kulit
terluarnya ION adalah terbentuk Jika elemen menyerah elektron, yang
kemudian ditinggalkan dengandi net + 1 biaya, dan
disebut ION POSITIF contoh.. ikatan ionik dapat
dilihat antara lithium dan fluorin:
Covalent Bonds
c. Larutan padat (Solid
Solution)
Suatu larutan terdiri dari dua bagian, yaitu solute (terlarut) dan solvent
(pelarut). Solute merupakan bagian yang lebih sedikit, sedangkan solvent adalah
bagian yang lebih banyak.
Ada tiga kemungkinan kondisi larutan, yaitu:
Unsaturated (tidak jenuh), bila jumlah solute yang terlarut masih dibawah
jumlah yang mampu dilarutkan oleh solvent pada tekanan dan temperatur tertentu.
Saturated (jenuh), bila jumlah solute yang terlarut tepat mencapai batas
kelarutannya dalam solvent,
Supersaturated (super jenuh), bila jumlah solute yang larut telah melewati
batas kelarutannya pada temperatur dan tekanan tertentu.
Illustration of Cast
Structures
Alloys
Dalam kisaran suhu TL dan
TS, paduan seperti cair dengan dendrit kolumnar
Grain Boundaries
Formation of Grains in
Solidification.
0 komentar:
Post a Comment