Kavitasi
Kavitasi adalah gejala menguapnya zat cair
yang sedang mengalir, karena tekanannya berkurang sampai dibawah tekanan uap
jenuhnya. Sehingga fluida dapat menguap ketika tekanannya cukup rendah pada temperatur fluida
tersebut. Dalam hal ini
temperatur fluida lebih besar dari temperatur jenuhnya.
Mekanisme
dari kavitasi ini adalah berawal dari kecepatan air yang tinggi sehingga
tekanannya rendah dan menyebabkan titik didihnya menurun. Karena fluida
mencapai titik didihnya maka menguap dan timbul gelembung-gelembung yang pada
kecepatan tinggi akan menabrak bagian sudu.
Apabila zat cair mendidih,
maka akan timbul gelembung-gelembung uap zat cair. Hal ini dapat terjadi pada
zat cair yang sedang mengalir di dalam pompa maupun di dalam pipa.
Tempat-tempat yang bertekanan rendah dan yang berkecepatan tinggi di dalam
aliran, sangat rawan terhadap terjadinya kavitasi. Pada pompa misalnya, bagian
yang mudah mengalami kavitasi adalah sisi isapnya. Kavitasi akan timbul jika
tekanan isapnya terlalu rendah. Kavitasi di dalam pompa dapat mengakibatkan:
a.
Suara
yang berisik dan getaran dari pompa.
b.
Performasi
pompa akan menurun secara tiba-tiba, sehingga pompa tidak dapat bekerja dengan
baik.
c.
Jika
pompa dijalankan dalam keadaan kavitasi secara terus menerus dalam jangka lama,
maka permukaan dinding akan termakan sehingga menjadi berlubang-lubang.
Peristiwa ini disebut erosi kavitasi, sebagai akibat dari tumbukan gelembung
uap yang pecah pada dinding secara terus menerus.
Karena kavitasi mengakibatkan banyak sekali kerugian pada pompa, maka
kavitasi perlu dihindari. Adapun cara-cara untuk mencegah kavitasi antara lain:
a.
Tekanan
gas diperbesar di dalam pipa-pipa dimana fluida yang mengalir dipompakan.
b.
Sebuah
pompa booster dipasang pada ujung
pipa isap.
c.
Sebuah
axial wheel atau helical wheel dipasang tepat di depan impeler pada poros yang sama.
Hal ini dimaksudkan untuk membuat pusaran (whirl)
terhadap aliran. Cara ini merupakan pilihan yang paling baik. Akan tetapi,
apabila kecepatan putaran (n) dan debitnya (Q) sama dengan kecepatan putaran
dan debit dari impeler, maka kavitasi justru akan terjadi pada runner pembantu itu sendiri. Oleh karena
itu, dalam pemasangan runner pembantu
ini diperlukan pertimbangan yang sungguh-sungguh sebelum pemasangannya.
Macam
- macam tipe kavitasi pada pompa sentrifugal
berdasarkan penyebabnya yaitu:
1. Suction cavitation (kavitasi pada suction)
Kavitasi jenis ini
terjadi akibat kekurangan NPSHA (NPSH aktual). Aturan umumnya adalah
NPSHA minimal harus sama atau lebih besar dari NPSHR
(NPSH yang dibutuhkan) untuk menghindari suction
cavitation. Perbedaan yang besar antara NPSHA dengan NPSHR
dapat menyebabkan resiko kerusakan pada pompa terutama pada air yang relatif
dingin (kurang dari 150 ºF).
2. Recirculation Cavitation
0 komentar:
Post a Comment