Pemeliharaan Pada Generator

Pemeliharaan Generator


Pengertian Maintenance.

Maintenance jika diartikan dalam bahasa Indonesia ialah pemeliharaan. Namun sampai saat ini masih banyak orang yang meganggap maintenance itu adalah perawatan. Karena banyak yang menganggap perawatan dengan pemeliharaan itu sama, namun pada kenyataannya sangatlah berbedah antara perawatan dan pemeliharaan.

Katergori Maintenance

 

1.     Preventive Maintenance

•       Preventive maintenance adalah suatu kegiatan perawatan yang direncanakan baik itu secara rutin maupun periodik, karena apabila perawatan dilakukan tepat pada waktunya akan mengurangi down time dari peralatan.

•       Preventive maintenance dibagi menjadi:

a. Running Maintenance, adalah suatu kegiatan perawatan yang dilakukan hanya bertujuan untuk memperbaiki equipment yang rusak saja dalam satu unit. Unit produksi tetap melakukan kegiatan.

b. Turning Around Maintenance, adalah perawatan terhadap peralatan yang sengaja dihentikan pengoperasiannya.

2. Repair Maintenance

Repair Maintenance merupakan perawatan yang dilakukan terhadap peralatan yang tidak kritis, atau disebut juga peralatan-peralatan yang tidak mengganggu jalannya operasi.

3. Predictive Maintenance

Predictive Maintenance merupakan kegiatan monitor, menguji, dan mengukur peralatanperalatan yang beroperasi dengan menentukan perubahan yang terjadi pada bagian utama, apakah peralatan tersebut berjalan dengan normal atau tidak.

4. Corrective Maintenance

Corrective Maintenance adalah perawatan yang dilakukan dengan memperbaiki perubahan kecil yang terjadi dalam disain, serta menambahkan komponen-komponen yang sesuai dan juga menambahkan material-material yang cocok.

5. Break Down Maintenance.

Kegiatan perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan atau kelainan pada peralatan sehingga tidak dapat berfungsi seperti biasanya.

6. Modification Maintenance.

Pekerjaan yang berhubungan dengan disain suatu peralatan atau unit.

Modifikasi bertujuan menambah kehandalan peralatan atau menambah tingkat produksi dan kualitas pekerjaan.

7. Shut Down Maintenance

Shut Down adalah kegiatan perawatan yang dilakukan terhadap peralatan yang sengaja dihentikan pengoperasiannya.

Shutdown maintenance pada turbine gas terdiri dari :

•       Boroscope Inspection,

•       Combustion Inspection,

•       Hot Gas Path Ispection dan Major

•       Inspection.

 

Jenis Pemeliharaan Generator

Pada umumnya pemeliharaan generator di unit pembangkit terdiri dari Pemeliharaan yang bersifat Rutin dan pemeliharaan yang bersifat Periodik.

 

Pemeliharaan yang bersifat rutin ialah pemeliharaan yang dilakukan secara berulang dengan periode waktu harian, mingguan dan bulanan dengan kondisi sedang beroperasi, yaitu meliputi  :

§  Pemeriksaan temperatur belitan stator, bearing, air pendingin, dan sebagainya dilakukan setiap hari.

§  Pemeriksaan kebocoran pendingin minyak (khusus generator dengan pendingin hidrogen) dalam sekali sebulan.

§  Pemeriksaan vibrasi sekali sebulan.

§  Pemeriksaan tekanan hidrogen, seal oil pump.

§  Pemeriksaan fuse rotating rectifier (Brushless excitation) atau pemeriksaan sikat arang (Static Excitation / DC Dinamic Excitation).

Pemeliharaan generator yang bersifat periodik ialah pemeliharaan yang dilakukan berdasarkan lama operasi dari generator, yang diklasifikasikan  :

§  Pemeriksaan sederhana, setiap 8.000 jam.

§  Pemeriksaan sedang, setiap 16.000 jam.

§  Pemeriksaan serius, setiap 32. 000 jam.

Pemeriksaan periodik kegiatan yang dilakukan meliputi pembongkaran (disassembly), pemeriksaan (inspection) dan pengujian (testing). Kegiatan pemeriksaan tersebut tidak harus semua komponen dilakukan sama, melainkan tergantung dari klasifikasi pemeriksaan periodiknya.

Pemeriksaan sederhana dan sedang, komponen yang diperiksa tidak seluruhnya melainkan sebagian saja. Tetapi pemeriksaan serius, kegiatan-kegiatan seperti tersebut diatas dilakukan secara menyeluruh terhadap generator dan alat bantunya.

Oleh sebab itu pada pembahasan ini diuraikain pemeriksaan serius saja, karena pemeriksaan jenis lainnya secara keseluruhan sudah tercakup didalamnya. Guna mendukung agar program pemeriksaan serius ini selesai tepat pada waktunya perlu dibuat program terperinci yang meliputi jenis komponen – komponen dan kegiatannya, serta waktu yang direncanakan sebagai contoh kegiatan pemeriksaan serius sebagai berikut :

1.     Pemeliharaan generator pada rotor

Hal-hal yang perlu diperiksa bagian Rotor Generator, meliputi   :

·       Periksa kebersihan dan perubahan bentuk kumparan serta kerusakan dan penggeseran dari blok isolasinya.

·       Periksa kekendoran beban penyeimbang (balance weight).

·       Cek ujung komponen dibawah cincin penahan.

·       Periksa kelonggaran rakitan penghantar radial.

·       Periksa komponen-komponen rotor, seperti cincin penahan, pasok blower, dan journal poros (komponen tersebut disarankan diperiksa dengan ultra sonic test atau dye penetrant test untuk mengetahui keretakkan material-material tersebut).

·       Teliti kelonggaran dari tiap-tiap baut dan plat alas.

·       Kerusakkan dan keausan dari journal rotor dan kopling, diteliti, pasak-pasak rotor dan beban penyeimbangan diperiksa kelonggarannya.

·       Perapat penekan dan cincin perapat harus diperiksa celahnya, kerusakan perubahan bentuk. Cincin perapat harus diperiksa kelancaran geraknya.

·       Tiap labyrinth harus diperiksa kerusakkannya dan keadaan celahnya.

·       Periksa keausan bahan bantalan.

·       Ukur tahanan isolasi kumparan.

 

2.     Pemeliharaan generator pada stator

Pemeliharaan generator pada stator dilakukan setelah rotor dikeluarkan , yang meliputi :

·       Belitan stator diperiksa tentang kemungkinan terjadinya kontaminasi, kerusakan, retak, pemanasan lebih dan keausan.

·       Pasak stator diperiksa kemungkinan terjadinya pergeseran (kedudukan) dari ujung pasak dan pengganjal dibawah pasak, serta kelonggaran dari pasak-pasak kumparan stator.

·       Penyangga ujung kumparan diperiksa, khususnya kelonggaran dari baut pengikatnya.

·       Penjarak isolasi (insulation spacer) diperiksa kemungkinan merapatnya jarak isolasi, kelonggaran dan keausan dari kain polyster, segmen penyangga kumparan, tali pengikat dan panahan ujung kumparan.

·       Cincin phasa, diperiksa kerusakan / perubahan bentuknya.

·       Gulungan di dalam alur (slot) diteliti kelonggarannya dari terminal.

·       Ujung penghantar utama (main lead), diperiksa kerusakan dari porselin bushing dan permukaan sambungan serta kondisi bagian dalam kotak saluran dan netralnya.

·       Pemeriksaan keadaan inti, yang meliputi kerapatan dan laminasi-laminasi, tanda-tanda kerusakan mekanis, tanda-tanda pemanasan setempat dan keadaan susunan pengikat inti.

·       Periksa permukaan kumparan, pemukaan inti besi, benda-benda asing serta kebocoran minyak dan air.

·       Cek pendeteksi temperatur inti stator (RTD), bila perlu ditest.

·       Periksa klem kawat pentanahan dan bagian-bagiannya.

 

3.     Pemeliharaan generator pada sistem eksitasi

Komponen-komponen yang perlu diperiksa pada Sistem Eksitasi Statik, meliputi :

·       Periksa sikat arang dan tekanannya.

·       Periksa baut-baut terminal dari sikat arang.

·       Periksa kekotoran pada dudukan sikat arang.

·       Periksa slipring, apakah ada permukaan yang cacat dan cek kebersihhan permukaannya.

·       Periksa sistem penyearah (Rectifier).

·       Ukur tahanan isolasi transformator dari rectifier.

Komponen-komponen yang perlu diperiksa pada sistem “Eksitasi dengan Generator DC”

meliputi :

·       Periksa keadaan komutator, apakah ada yang cacat atau permukaan tidak rata.

·       Periksa keadaan sikat arang dan tekanannya.

·       Cek baut-baut pengikat.

·       Ukur tahanan isolasi kumparan rotor dan stator generator DC.

·       Tes pendeteksi temperatur (RTD).

·       Cek sikat arang dan slipring pada sambungan ke eksitasi.

 

Komponen-komponen yang perlu diperiksa pada sistem “Eksitasi Tanpa Sikat” (Brushless excitartion), meliputi   :

·       Periksa dioda penyearah putar (rotating diode rectifier), dari kotoran atau bekas terjadi pemanasan lebih dan kerusakan.

·       Periksa zekering, diganti bila ada yang putus.

·       Cek baut-baut terminal.

·       Lakukan pengukuran tahanan isolasi.

·       Periksa penghantar fleksibel dioda dari kerusakan dan kelonggaran.

·       Bersihkan seluruh kumparan-kumparan dari kotoran.

0 komentar:

Post a Comment