Sifat mekanik logam adalah sifat yang
menyatakan kemampuan suatu material atau komponen untuk menerima beban, gaya,
atau energi tanpa mengalami kerusakan pada material atau komponen tersebut.
Pada logam sebetulnya masih ada beberapa sifat yang lain selain sifat mekanik yaitu sifat fisik, sifat
termal, dan sifat kimia. Sifat mekanik sangat penting dalam penerapan kekuatan
bahan ketika aplikasinya nanti. Sifat – sifat mekanik logam antara lain :
1.
Kekuatan (Strenght) [N/mm2, Kg/mm2,
lb/in2]
Kekuatan adalah kemampuan material untuk
menerima tegangan tanpa menyebabkan material mengalami kerusakan. Ketika suatu
material diberi tegangan, maka material itu akan mengalami regangan pula, namun
ada batas maksimalnya yang disebut yield point atau titik luluh. Ada beberapa
jenis kekuatan , yaitu kekuatan tarik a(tensile strenght), kekuatan tekan,
kekuatan geser, kekuatan torsi, dan kekuatan lengkung.
2.
Kekerasan (Hardness) [BHN, VHN, HRC]
Kekerasan adalah kemampuan suatu material
untuk menahan penetrasi atau indentasi serta gesekan pada permukaan. Untuk
megukur kekerasan material dengan penetrasi, biasanya menggunakan Brinell,
Rockwell, dan Vickers yang mempunyai indentor yang berbeda beda. Sedangkan
untuk gesekan menggunakan logam atau material lain yang kekerasannya sudah
diketahui. Untuk ketahanan gesekan ini terkait dengan sifat tahan aus (wear
resistance). Jika kita menghubungkan antara kekuatan dan kekerasan, maka
hubungannya adalah berbanding lurus.
3.
Ketangguhan (Toughness) [kg/mm]
Ketangguhan adalah kemampuan material
untuk menahan beban impact atau beban kejut tanpa terjadi kerudakan. Ketika
material menerima beban impact. Sebagian energi diserap dan sebagian energi
dipindahkan. Bisa dibilang ketangguhan adalah ukuran energi yang diperlukan untuk
membuat kerusakan pada material.
4.
Keuletan (Ductility) [%]
Keuletan adalah sifat dari material yng
memungkinkan bisa dibentuk secara permanen melalui perubahan bentuk tanpa
mengalami kerusakan, perubahan bentuk ini bisa diartikan sebagai deformasi.
Keuletan ditandai dengan persen perpanjangan panjang ukur spesimen selama tarik
dan persen pengurangan luas penampang.
Persen pertambahan = 100%
Persen pengurangan luas = 100%
5.
Kelelahan (Fatigue)
Kelelahan merupakan ketahanan suatu
material menerima pembebanan dinamik (beban fluktuasi). Benda yang tidak tahan
dengan kelelahan akan mengalami kegagalan pada kondisi pembebanan dinamik.
Penyebab utama kelelahan yaitu beban (tegangan) yang bekerja. Kondisi
lingkungan juga dapat menjadi penyebab terjadinya siklus kelelahan. Pada
temperatur juga menghasilkan termal fatigue yang akan menyebabkan terjadinya
siklus tegangan dan regangan yang merata. Kelelahan (patah) biasanya diawali
dari retakan pada permukaan atau adanya notch dan akan tumbuh hingga terjadi
patahan.
6.
Plastisitas (Plasticity)
Kemampuan material untuk mengalami
deformasi plastik (perubahan bentuk secara permanen) tanpa mengalami kerusakan,
material dengan plastisitas tinggi dikatakan sebagai material ductile atau
ulet, sedangkan material dengan plastisitas rendah dikatakan material getas /
brittle.
7.
Elastisitas (Elasticity)
Elastisitas adalah kemampuan bahan untuk
menerima tegangan tanpa mengakibatkan perubahan bentuk permanen ketika beban
dihilangkan. Suatu benda atau bahan yang mengalami tegangan akan berubah
bentuk. Jika tegangan tersebut tidak melebihi batas elastisitas maka perubahan
bentuk hanya bersifat sementara asalkan beban dihilangkan. Namun jika beban
diberikan dan melebihi batas elastisitas maka perubahan bentuk bersifat
permanen.
8.
Kekakuan (Shifness)
Kekakuan adalah ketahanan material untuk
menerima tegangan / beban tanpa mengalami deformasi (perubahan bentuk).
Kekakuan bahan merupakan fungsi dari modulus elastisitas.
9.
Mulur (Creep)
Mulur (creep) adalah suatu proses
peregangan yang lambat akibat pemberian tegangan. Laju mulur berkisar beberapa
persen pada tegangan atau suhu tinggi, sampai kurang dari 10-4% per
jam. Nilai tersebut kecil namun harus diperhatikan betapa pentingnya hal ini
sewaktu mendesain pembangkit tenaga nukliryang dipakai selama bertahun-tahun
pada suhu tinggi.
Mekanisme mulurtidak terjadi pada suhu
rendah dimana pergerakan atom dapat diabaikan. Tetapi terjadi pada saat suhu
tinggi. Ketika suhu meningkat atom-atom bergetar dengan energi yang lebih
besar. Bukan berarti pada suhu ruang tidak terjadi mulur, tapi pada suhu ruang
pergerakan atom sangat kecil.
0 komentar:
Post a Comment