Bagian-bagian utama dari komposit
4.1 Reinforcement
Salah
satu bagian utama dari komposit adalah reinforcement
(penguat) yang berfungsi sebagai penanggung beban utama pada komposit.
Gambar 1. Ilustrasi reinforcement pada komposit
Berdasarkan
bentuk dari reinforcement-nya, komposit dapat dibedakan menjadi :
Gambar 2. Pembagian komposit
berdasarkan bentuk dari reinforcement-nya
Adapun ilustrasi
dari komposit berdasarkan reinforcement-nya
dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3 Ilustrasi komposit berdasarkan reinforcement-nya
a.
Partikel sebagai penguat (Particulate composites)
Keuntungan
dari komposit yang disusun oleh reinforcement
berbentuk partikel:
a) Kekuatan lebih seragam pada
berbagai arah
b) Dapat digunakan untuk
meningkatkan kekuatan dan meningkatkan kekerasan material
c) Cara penguatan dan pengerasan
oleh partikulat adalah dengan menghalangi pergerakan dislokasi.
Proses
produksi pada komposit yang disusun oleh reinforcement
berbentuk partikel:
a) Metalurgi Serbuk
Metalurgi
serbuk adalah metode yang terus dikembangkan dari proses manufaktur yang dapat
mencapai bentuk komponen akhir dengan mencampurkan serbuk secara bersamaan dan
dikompaksi dalam cetakan, dan selanjutnya disinter didalam dapur. Tahapan
metalurgi serbuk meliputi pencampuran, penekanan dan sintering. Pencampuran
adalah menggabungkan 2 bahan serbuk atau lebih agar lebih homogen. Penekanan
adalah salah satu cara untuk memadatkan serbuk menjadi bentuk tertentu yang
sesuai dengan cetakannya. Sintering merupakan teknik untuk memproduksi material
dengan densitas yang terkontrol dan komponen logam dan atau serbuk keramik
dengan aplikasi termal.
b) Stir Casting
c) Infiltration Process
d) Spray Deposition
e) In-Situ Process
Panjang
partikel dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
1) Large
particle
Komposit
yang disusun oleh reinforcement
berbentuk partikel, dimana interaksi antara partikel dan matrik terjadi tidak
dalam skala atomik atau molekular. Partikel seharusnya berukuran kecil dan
terdistribusi merata. Contoh
dari large particle composite adalah cemet dengan sand atau gravel, cemet sebagai
matriks dan sand sebagai atau gravel,
cemet sebagai matriks dan sand sebagai partikel, Sphereodite steel (cementite
sebagai partikulat), Tire (carbon sebagai partikulat), Oxide-Base Cermet
(oksi
da logam sebagai partikulat).
Gambar 4. a. Flat flakes sebagai
penguat (Flake composites) b. Fillers
sebagai penguat (Filler composites)
2) Dispersion
strengthened particle
a) Fraksi partikulat sangat kecil,
jarang lebih dari 3%.
b) Ukuran yang lebih kecil yaitu
sekitar 10-250 nm.
b.
Fiber sebagai penguat (Fiber
composites)
Fungsi
utama dari serat adalah sebagai penopang
kekuatan dari komposit, sehingga tinggi rendahnya kekuatan komposit sangat
tergantung dari serat yang digunakan, karena tegangan yang dikenakan pada
komposit mulanya diterima oleh matrik akan diteruskan kepada serat, sehingga
serat akan menahan beban sampai beban maksimum. Oleh karena itu serat harus
mempunyai tegangan tarik dan modulus elastisitas yang lebih tinggi daripada
matrik penyusun komposit.
Fiber
yang digunakan harus memiliki syarat sebagai berikut :
a) Mempunyai
diameter yang lebih kecil dari diameter
bulknya (matriksnya) namun harus lebih
kuat dari bulknya
b) Harus
mempunyai tensile strength yang tinggi
Parameter
fiber dalam pembuatan komposit, yaitu sebagai berikut :
Gambar 5.
Parameter fiber dalam pembuatan komposit
Proses
produksi pada fiber-carbon yaitu
sebagai berikut :
1. Open Mold Process
a. Hand Lay-Up
b. Spray Lay-Up
c. Vacuum Bag Moulding
d. Filament Winding
2. Closed Mold Process
a. Resin Film Infusion
b. Pultrusion
Berdasarkan
penempatannya terdapat beberapa tipe serat pada komposit, yaitu :
:
Gambar 6. Tipe serat pada komposit
a) Continuous Fiber Composite
Continuous
atau uni-directional, mempunyai susunan serat panjang dan lurus, membentuk
lamina diantara matriksnya. Jenis komposit ini paling banyak digunakan.
Kekurangan tipe ini adalah lemahnya kekuatan antar antar lapisan. Hal ini
dikarenakan kekuatan antar lapisan
dipengaruhi oleh matriksnya.
b) Woven Fiber Composite
(bi-dirtectional)
Komposit
ini tidak mudah terpengaruh pemisahan antar lapisan karena susunan seratnya
juga mengikat antar lapisan. Akan tetapi susunan serat memanjangnya yang tidak
begitu lurus mengakibatkan kekuatan dan kekakuan tidak sebaik tipe continuous
fiber.
c) Discontinuous Fiber Composite
(chopped fiber composite)
Komposit
dengan tipe serat pendek masih dibedakan
lagi menjadi :
1) Aligned discontinuous fiber
2) Off-axis aligned discontinuous
fiber
3) Randomly oriented discontinuous
fiber
Randomly oriented
discontinuous fiber merupakan komposit dengan serat pendek yang tersebar
secara acak diantara matriksnya. Tipe acak sering digunakan pada produksi
dengan volume besar karena faktor biaya
manufakturnya yang lebih murah. Kekurangan dari jenis serat acak adalah sifat
mekanik yang masih dibawah dari penguatan dengan serat lurus pada jenis serat
yang sama.
Gambar 7. Tipe discontinuous fiber
d) Hybrid fiber composite
Hybrid
fiber composite merupakan komposit gabungan antara tipe serat lurus dengan
serat acak. Pertimbangannya supaya dapat mengeliminir kekurangan sifat dari
kedua tipe dan dapat menggabungkan kelebihannya.
Jenis fiber
yang biasa digunakan untuk pembuatan
komposit antara lain sebagai berikut :
a) Fiber-glass
Sifat-sifat
fiber-glass, yaitu sebagai berikut :
1. Density cukup rendah (sekitar
2,55 g/cc)
2. Tensile strengthnya cukup tinggi
(sekitar 1,8 GPa)
3. Biasanya stiffnessnya rendah
(70GPa)
4. Stabilitas dimensinya baik
5. Resisten terhadap panas dan
dengin
6. Tahan korosi
7. Komposisi umum adalah 50-60% SiO2
dan paduan lain yaitu Al, Ca, Mg, Na, dan lain-lain.
Keuntungan
dari penggunaan fiber-glass yaitu sebagai berikut :
1. Biaya murah
2. Tahan korosi
3. Biayanya relatif lebih rendah dari
komposit lainnya
4. Biasanya digunakan untuk piing,
tanks, boats, alat-alat olahraga
Kerugian
dari penggunaan fiber-glass yaitu sebagai berikut :
1. Kekuatannya relatif rendah
2. Elongasi tinggi
3. Kekuatan dan beratnya sedang (moderate)
Jenis-jenisnya
antara lain :
1. E-glass
2. C-glass
3. S-glass
Tabel 1. Sifat-sifat dari jenis-jenis fiber-glass
Tabel 2. Komposisi senyawa kimia fiber-glass
b) Fiber-nylon
Sifat-sifat
fiber-nylon, yaitu sebagai berikut :
1. Dibuat dari polyamide
2. Lebih kuat, lebih ringan, tidak
getas dan tidak lebih kaku dari karbon
3. Contoh merek nylon yaitu Kevlar
(DuPont) dan Kwaron (Akzo)
c) Fiber-carbon
Sifat-sifat
fiber-carbon, yaitu sebagai berikut :
1. Densitas karbon cukup ringan
yaitu sekitar 2,3 g/cc.
2. Struktur grafit yang digunakan
untuk membuat fiber berbentuk seperti kristal intan.
3. Mempunyai karakteristik yang
ringan, kekuatan yang sangat tinggi, kekakuan (modulus elastisitas) tinggi.
4. Memisahkan bagian yang bukan
karbon melalui proses
5. Terdiri dari + 90% karbon
6. Dapat dibuat bahan turunan :
grafit yang kekuatannya dibawah serat karbon
7. Diproduksi dari Polyacrylnitril
(PAN), melalui tiga tahap proses, yaitu sebagai berikut :
a. Stabilisasi = Peregangan dan
oksidasi.
b. Karbonisasi = Pemanasan untuk
mengurangi O, H, N
c. Grafitisasi = Meningkatkan
modulus elastisitas.
Tabel 3. Kelebihan
Versus Kekurangan
Fiber |
Kelebihan |
Kekurangan |
Fiber-glass |
1.
Kekuatan
tinggi 2.
Relatif
murah |
Kurang elastis |
Fiber-carbon |
1.
Kuat
hingga sangat kuat 2.
Stiffness(kuat+keras)
besar 3.
Koefisien
pemuaian kecil 4.
Menahan
getaran |
1.
Agak
getas 2.
Nilai
peregangan kurang 3.
Agak
mahal |
Fiber-graphite |
1.
Lebih
stiffness dari Carbon 2.
Lebih
ulet |
Kurang kuat disbanding Carbon |
Fiber-nylon(aramid) |
1.
Agak
stiff (kuat+keras) & sangat ulet 2.
Tahan
terhadap benturan 3.
Kekuatanya
besar (lebih kuat dari baja) 4.
Lebih
murah dari carbon |
1.
Kekutan
tekan lebih rendah dari carbon 2.
Ketahanan
panas lebih rendah dari carbon (hingga 180*C) |
Hybride Fiber
(kombinasi dari berbagai jenis serat)
1) Glass Versus Carbon
a) Meningkatkan shock resistence
(tahan benturan)
b) Meningkatkan fracture resistence
(tahan patahan/ulet)
c) Mengurangi biaya
2) Glass Versus Nylon
a) Menigkatkan kekuatan tekan
b) Memperbaiki pemrosesan
(manufaktur)
c) Mengurangi biaya
3) Carbon Versus Nylon
a) Meningkatkan kekuatan tarik
b) Meningkatkan kekuatan tekan
c) Meningkatkan kekuatan pada
pembengkokan
c.
Fiber sebagai sturktural
(Structute composites)
Komposit
struktural dibentuk oleh reinforce-
reinforce yang memiliki bentuk lembaran-lembaran. Berdasarkan struktur,
komposit dapat dibagi menjadi dua yaitu struktur laminate dan struktur sandwich,
ilustrasi dari kedua struktur komposit tersebut dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Ilustrasi komposit berdasarkan Strukturnya
: a. Struktur
laminate b. Sandwich panel
1) Laminate
Laminate
adalah gabungan dari dua atau lebih lamina (satu lembar komposit dengan arah
serat tertentu) yang membentuk elemen struktur secara integral pada komposit. Proses
pembentukan lamina ini menjadi
laminate dinamakan proses laminai.
Sebagai elemen sebuah struktur, lamina yang serat penguatnya searah saja (unidirectional lamina) pada umumnya tidak
menguntungkan karena memiliki sifat yang buruk. Untuk itulah struktur
komposit
dibuat dalam bentuk laminate yang
terdiri dari beberapa macam lamina atau lapisan yang diorientasikan dalam arah
yang diinginkan dan digabungkan bersama sebagai sebuah unit struktur. Mikrostruktur lamina dan jenis-jenis dari arah serat dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 9. Mikrostruktur lamina
Gambar 10. Jenis-jenis dari fiber reinforced composites
Terdapat
beberapa lamina, yaitu:
a) Continous fiber laminate, lamina jenis ini mempunyai lamina penyusun dengan
serat yang tidak terputus hingga mencapai ujung-ujung lamina. Continous fiber
laminate terdiri dari :
1. Unidirectional laminate (satu
arah), yaitu bentuk laminate dengan tiap lamina mempunyai arah serat yang
sama. Kekuatan terbesar dari komposit lamina ini adalah searah seratnya.
2. Crossplien quasi-isotropoic
(silang), lamina ini mempunyai susunan serat yang saling silang tegak lurus
satu sama lain antara lamina.
3. Random/woven fiber composite, lamina ini mempunyai susunan serat.
b) Discontinous fiber composite,
berbeda dengan jenis sebelumnya maka laminate ini pada masing-masing lamina
terdiri dari potongan serat pendek yang terputus dan mempunyai dua jenis yaitu
:
1. Short Alighned Fiber, potongan serat
tersusun dalam arah tertentu, sesuai dengan keperluan setiap lamina.
2. In-Plane Random Fiber, potongan serat disebarkan secara acak atau
arahnya tidak teratur.
2) Sandwich panels
Komposit
sandwich merupakan salah satu jenis komposit struktur yang sangat potensial
untuk dikembangkan. Komposit sandwich merupakan komposit yang tersusun dari 3
lapisan yang terdiri dari flat composite
(metal sheet) sebagai kulit permukaan (skin)
serta meterial inti (core) di bagian tengahnya (berada di antaranya). Core yang
biasa dipakai adalah core import, seperti polyuretan (PU), polyvynil Clorida
(PVC), dan honeycomb.Komposit sandwich
dibuat dengan tujuan untuk efisiensi berat yang optimal, namun mempunyai
kekakuan dan kekuatan yang tinggi. Sehinggga untuk mendapatkan karakteristik
tersebut, pada bagian tengah diantara
kedua skin dipasang core.
Komposit sandwich merupakan jenis komposit yang sangat
cocok untuk menahan beban lentur, impak, meredam getaran dan suara.
Komposit sandwich dibuat untuk
mendapatkan struktur yang ringan tetapi mempunyai kekakuan dan kekuatan yang
tinggi. Biasanya pemilihan bahan untuk komposit
sandwich, syaratnya adalah ringan, tahan panas dan korosi, serta harga
juga dipertimbangkan. Dengan menggunakan material inti yang sangat ringan, maka
akan dihasilkan komposit yang mempunyai sifat kuat, ringan, dan kaku.
Komposit sandwich dapat diaplikasikan
sebagai struktural maupun non-struktural
bagian internal dan eksternal pada kereta, bus, truk, dan jenis kendaraan yang
lainnya.
Gambar 11. Structural composites sandwich panels
4.2 Matriks
Matriks
adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi volume terbesar
(dominan). Matriks mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Mentransfer tegangan ke serat.
b) Membentuk ikatan koheren,
permukaan matrik/serat.
c) Melindungi serat.
d) Memisahkan serat.
e) Melepas ikatan.
f) Tetap stabil setelah proses
manufaktur.
Gambar
12. Ilustrasi matriks pada komposit
Berdasarkan bentuk dari matriks-nya, komposit dapat dibedakan menjadi
:
Gambar 13. Klasifikasi komposit
Berdasarkan bentuk dari matriks-nya
Gambar 14. Matriks dari beberapa
tipe komposit
a.
Komposit Matrik Polimer (Polymer
Matrix Composites – PMC)
Komposit
ini bersifat :
1) Biaya pembuatan lebih rendah
2) Dapat dibuat dengan produksi
massal
3) Ketangguhan baik
4) Tahan simpan
5) Siklus pabrikasi dapat
dipersingkat
6) Kemampuan mengikuti bentuk
7) Lebih ringan.
Keuntungan
dari PMC :
1) Ringan
2) Specific
stiffness tinggi
3) Specific
strength tinggi
4) Anisotropy
Aplikasi
dari PMC :
1) Bathroom
furniture
2) Aerospace
3) Construction
material
Jenis
polimer yang banyak digunakan :
1) Thermoplastic
Thermoplastic
adalah plastic yang dapat dilunakkan berulang kali (recycle) dengan menggunakan
panas. Thermoplastic merupakan polimer yang akan menjadi keras apabila
didinginkan. Thermoplastic meleleh pada suhu tertentu, melekat mengikuti
perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat balik (reversibel) kepada sifat
aslinya, yaitu kembali mengeras bila didinginkan. Contoh ari thermoplastic
yaitu Poliester, Nylon 66, PP, PTFE, PET, Polieter sulfon, PES, dan Polieter
eterketon (PEEK).
2) Thermoset
Thermoset
tidak dapat mengikuti perubahan suhu (irreversibel). Bila sekali pengerasan
telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali. Pemanasan yang tinggi
tidak akan melunakkan termoset melainkan akan membentuk arang dan terurai
karena sifatnya yang demikian sering digunakan sebagai tutup ketel, seperti
jenis-jenis melamin. Plastik jenis termoset tidak begitu menarik dalam proses
daur ulang karena selain sulit penanganannya juga volumenya jauh lebih sedikit
(sekitar 10%) dari volume jenis plastik yang bersifat termoplastik. Contoh dari
thermoset yaitu Epoksida, Bismaleimida (BMI), dan Poli-imida (PI).
Aplikasi
PMC, yaitu sebagai berikut :
1) Matrik berbasis poliester dengan
serat gelas
a) Alat-alat rumah tangga
b) Panel pintu kendaraan
c) Lemari perkantoran
d) Peralatan elektronika.
2) Matrik berbasis termoplastik
dengan serat gelas = Kotak air radiator
3) Matrik berbasis termoset dengan
serat carbon
a) Rotor helikopter
b) Komponen ruang angkasa
c) Rantai pesawat terbang
b.
Komposit Matrik Logam (Metal
Matrix Composites – MMC)
Metal
Matrix composites adalah salah satu jenis komposit yang memiliki matrik logam.
Material MMC mulai dikembangkan sejak tahun 1996. Pada mulanya yang diteliti
adalah Continous Filamen MMC yang digunakan dalam aplikasi aerospace.
Kelebihan
MMC dibandingkan dengan PMC :
1) Transfer tegangan dan regangan
yang baik.
2) Ketahanan terhadap temperature
tinggi
3) Tidak menyerap kelembapan.
4) Tidak mudah terbakar.
5) Kekuatan tekan dan geser yang
baik.
6) Ketahanan aus dan muai termal
yang lebih baik
Kekurangan
MMC :
1) Biayanya mahal
2) Standarisasi material dan proses
yang sedikit
Matrik
pada MMC :
1) Mempunyai keuletan yang tinggi
2) Mempunyai titik lebur yang rendah
3) Mempunyai densitas yang rendah
4) Contoh : Almunium beserta
paduannya, Titanium beserta paduannya, Magnesium beserta paduannya.
Proses
pembuatan MMC :
1) Powder metallurgy
2) Casting/liquid ilfiltration
3) Compocasting
4) Squeeze casting
Aplikasi MMC, yaitu sebagai
berikut :
1) Komponen automotive
(blok-silinder-mesin,pully,poros gardan,dll)
2) Peralatan militer (sudu
turbin,cakram kompresor,dll)
3) Aircraft (rak listrik pada
pesawat terbang)
4) Peralatan Elektronik
c.
Komposit Matrik Keramik (Ceramic
Matrix Composites – CMC)
CMC
merupakan material 2 fasa dengan 1 fasa berfungsi sebagai reinforcement dan 1 fasa sebagai matriks, dimana matriksnya terbuat
dari keramik. Reinforcement yang umum
digunakan pada CMC adalah oksida, carbide, dan nitrid. Salah satuproses
pembuatan dari CMC yaitu dengan proses DIMOX, yaitu proses pembentukan komposit
dengan reaksi oksidasi leburan logam untuk pertumbuhan matriks keramik
disekeliling daerah filler (penguat).
Matrik
yang sering digunakan pada CMC adalah :
1) Gelas anorganic.
2) Keramik gelas
3) Alumina
4) Silikon Nitrida
Keuntungan
dari CMC :
1) Dimensinya
stanil bahkan lebih
stabil daripada logam
2) Sangat
tanggung , bahkan hampir sama dengan ketangguhan
dari cast iron
3) Mempunyai
karakteristik permukaan yang tahan aus
4) Unsur kimianya stabil pada temperature tinggi
5) Tahan pada temperatur tinggi
(creep)
6) Kekuatan & ketangguhan
tinggi, dan ketahanan korosi
Kerugian
dari CMC
1) Sulit
untuk diproduksi dalam jumlah besar
2) Relative
mahal dan non-cot effective
3) Hanya
untuk aplikasi tertentu
Aplikasi
CMC, yaitu sebagai berikut :
1) Chemical processing = Filters,
membranes, seals, liners, piping, hangers
2) Power generation = Combustorrs,
Vanrs, Nozzles, Recuperators, heat exchange tubes, liner
3) Wate inineration = Furnace part,
burners, heat pipes, filters, sensors.
4) Kombinasi dalam rekayasa wisker
SiC/alumina polikristalin untuk perkakas potong.
5) Serat grafit/gelas boron silikat
untuk alas cermin laser.
6) Grafit/keramik gelas untuk
bantalan,perapat dan lem.
7) SiC/litium aluminosilikat (LAS)
untuk calon material mesin panas.
0 komentar:
Post a Comment