Macam-macam Fluida
A. Berdasarkan laju deformasi dan tegangan geser:
1. Newtonian Fluid
Fluida newtonian adalah fluida yang tegangan geser dan regangan
gesernya linier. Hal ini berarti bahwa fluida newtonian memiliki viskositas
dinamis yang tidak akan berubah karena pengaruh gaya-gaya yang bekerja padanya.Viskositas
fluida newtonian hanya bergantung pada temperatur dan tekanan.
Gambar 1 Variasi linier dari tegangan geser terhadap laju regangan geser fluida
Sumber:
Mekanika Fluida, Bruce R. Munson Hal :20
2. Non-Newtonian Fluid
Fluida non-newtonian adalah fluida yang tegangan gesernya tidak
berhubungan secara linier terhadap laju regangan geser. Fluida jenis ini
memiliki viskositas dinamis yang dapat berubah-ubah ketika
terdapat gaya yang bekerja pada fluida tersebut dan waktu.
Contoh fluida non-newtonian adalah plastik, oli, getah karet.
Gambar 2 Variasi linier dari tegangan geser terhadap laju regangan geser beberapa
fluida termasuk fluida non-Newtonian
Sumber:
Mekanika Fluida, Bruce R. Munson Hal :20
B. Berdasarkan mampu
mampat:
1. Compressible Fluid
Compressible fluid ialah fluida yang
memiliki massa jenis yang berubah pada setiap alirannya. Dengan
kata lain, massa jenis fluida ini tidak sama pada setiap titik yang dialirinya. Hal ini
disebabkan volume fluida ini yang berubah-ubah, dapat membesar atau mengecil
pada setiap penampang yang dialirinya. Compressible
fluid memiliki bilangan Mach
lebih besar dari 0,3. Bilangan Mach yaitu perbandingan Antara kecepatan fluida
per kecepatan suara. Seperti pada persamaan dibawah ini.
Dimana:
V = Kecepatan fluida (m/s2)
A = Kecepatan suara (m/s2)
Ma = Bilangan mach
2. Incompressible
Fluid
Incompressible fluid ialah fluida yang
memiliki volume dan massa jenis tetap pada setiap alirannya.
Dengan kata lain massa jenis fluida ini sama pada setiap titik yang dialirinya. Incompressible fluid memiliki bilangan
mach lebih kecil dari 0,3.
Pembagian kecepatan
berdasarkan bilangan mach :
• Subsonik (Mach < 1,0)
• Sonik (Mach = 1.0)
• Transonik ( 0,8< Mach
< 1.3)
• Supersonik (Mach >
1.0)
• Hypersonik (mach >
5.0)
C. Berdasarkan sifat
alirannya:
1. Fluida dengan Aliran Laminer
Fluida dengan aliran
laminer adalah fluida yang alirannya memiliki lintasan lapisan batas yang
panjang, sehingga seperti berapis-lapis. Aliran ini mempunyai bilangan Re kurang dari
2300.
Gambar 3 Aliran laminar
Sumber: Anonymous 1, 2014
2. Fluida dengan aliran turbulen
Fluida dengan aliran
turbulen adalah fluida yang alirannya mengalami pergolakan
(berputar-putar) dan mempunyai bilangan Re lebih dari 4000. Ciri-ciri aliran ini tidak memiliki
keteraturan dalam lintasa fluida, kecepatan fluida tinggi.
Gambar 4 Aliran turbulen
Sumber: Anonymous 1, 2014
3. Aliran Transisi
Fluida dengan aliran
transisi adalah fluida yang alirannya merupakan aliran peralihan dari aliran
laminar ke aliran turbulen. Aliran ini memiliki bil angan Re Antara 2300-4000.
Gambar 5 Aliran transisi
Sumber: Anonymous 1, 2014
Menurut hasil percobaan
oleh Reynold, apabila bilangan Reynold kurang dari pada 2300, aliran biasanya
merupakan aliran laminer. Apabila bilangan Reynold lebih besar daripada 4000, aliran
biasanya adalah turbulen. Sedang antara 2300 dan 4000 aliran dapat laminer ke turbulen
tergantung pada faktor-faktor lain yang mempengaruhi.
D. Berdasarkan bentuk
aliran
1. Fluida Statis
Fluida statis adalah
fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida dalam keadaan
bergerak tetapi tidak terdapat perubahan kecepatan. Fluida statis diasumsikan tidak memiliki
gaya geser.
2. Fluida Dinamis
0 komentar:
Post a Comment