Sifat
Mekanik
• Material
dalam pengunanya dikenakan gaya atau beban.
• Karena
itu perlu diketahuo kharater material agar deformasi yg terjadi tidak
berlebihan dan tidak terjadi kerusakan atau patah
• Karakter
material tergantung pada:
– Komposisi
kimia
– Struktur
mikro
– Sifat material: sifat mekanik, sifat fisik dan sifat kimia
Sifat
mekanik
• Kekuatan
(strength): ukuran besar gaya yang diperlukan utk mematahkan atau merusak suatu
bahan
• Kekuatan
luluh (yield strength): kekuatan bahan terhadap deformasi awal
• Kekuatan
tarik (Tensile strength): kekuatan maksimun yang dapat menerima beban.
• Keuletan
(ductility): berhubungan dengan besar regangan sebelum perpatahan
• Kekerasan
(hardness): ketahanan bahan terhadap penetrasi pada permukaannya
• Ketangguhan
(toughness): jumlah energi yang mampu diserap bahan sampai terjadi perpatahan
• Mulur
(creep)
• Kelelahan
(fatique): ketahanan bahan terhadap pembebanan dinamik
• Patahan
(failure)
Konsep tegangan (stress) dan regangan (strain)
Uji tarik
Standar sampel untuk uji Tarik
Deformasi
elastis
• Pada
pembebanan rendah dalam uji tarik, hubungan antara tegangan dan regangan linier
Mesin uji
tarik (Tensile Test)
Deformasi
elastis
• Hubungan
tsb masih dalam daerah deformasi elastis dan dinyatakan dengan
• Hubungan
diatas dikenal sebagai Hukum Hooke
• Deformasi
yang mempunyai hubungan tegangan dan regangan linier (proporsional) disebut
sebagai deformasi elastis
• Hubungan
tegangan geser dan regangan geser dinyatakan dengan
t
= G g
• Dengan
t = teg.geser
g = reg.geser
G
= modulus geser
Sifat elastis material
• Ketika
uji tarik dilakukan pada suatu logam, perpanjangan pada arah beban, yg
dinyatakan dlm regangan ez
mengakibatkan terjadinya regangan kompressi pada ex
sb-x dan ey
pada sb-y
• Bila
beban pada arah sb-z uniaxial, maka ex
= ey . Ratio
regangan lateral & axial dikenal sebagai ratio Poisson
n = ex/ey
• Harga
selalu positip, karena tanda ex
dan ey berlawanan.
• Hubungan
modulus Young dengan modulus geser dinyatalan dengan
E = 2 G
(1 + n)
• Biasanya n<0,5
dan utk logam umumnya
G = 0,4 E
Deformasi plastis
• Utk
material logam, umumnya deformso elastis terjadi < 0,005 regangan
• Regangan
> 0,005 terjadi deformasi plastis (deformasi permanen)
Deformasi
elastis
• Ikatan
atom atau molekul putus: atom atau molekul berpindah tdk kembali pada posisinya
bila tegangan dihilangkan
• Padatan
kristal: proses slip padatan amorphous (bukan kristal). Mekanisme aliran
viscous
Perilaku uji Tarik
• Titik
luluh: transisi elastis & platis
• Kekuatan:
kekuatan tarik: kekuatan maksimum
• Dari
kekuatan maksimum hingga titik terjadinya patah, diameter sampel uji tarik
mengecil (necking)
Keuletan
(ductility)
• Keuletan:
derajat deformasi plastis hingga terjadinya patah
• Keuletan
dinyatakan dengan
– Presentasi
elongasi,
%El. = (lf-lo)/lo x 100%
– Presentasi
reduksi area,
%AR = (Ao-Af)/Ao x 100%
Ketangguan
(Toughness)
• Perbedaan
antara kurva tegangan dan regangan hasil uji tarik utk material yang getas dan
ulet
• ABC : ketangguhan material getas
• AB’C’
: ketangguhan material ulet
•
Tegangan dan regangan sebenarnya
• Pada
daerah necking, luas tampang lintang sampel uji material
• Tegangan
sebenarnya
sT
= F/Ai
• Regangan
sebenarnya
eT
= ln li/lo
Bila volum sampel uji tidak berubah, maka
Aili = Aolo
• Hubungan
tegangan teknik dengan tegangan sebenarnya
sT
= s
(1 + e)
• Hubungan
regangan teknik dengan regangan sebenarnya
eT
= ln (1+ e)
Uji Kekerasan (Hardness Test)
Uji Mulur (Creep Test)
Uji Kelelahan (Fatique Test)
Patahan (Failure)
0 komentar:
Post a Comment