Solidifikasi Pada Pengecoran Logam
Solidifikasi adalah suatu proses
industri penting dalam proses pengecoran yang mana logam cair dimasukkan
kedalam cetakan dan dibiarkan membeku dan menjadi produk akhir atau semi akhir.
Solidifikasi diawali dengan pembentukan inti yang stabil karena
temperatur pada setiap bagian logam tidak sama setelah terbentuk inti
dengan logam yang masih dalam fase cair sehingga terbentuklah butir
karena logam cair sedikit demi sedikit berubah fase solid hingga terbentuk kristal sampai akhirnya logam cair tadi keseluruhannya
berubah fase solid/padat. Proses pembekuan dari logam cair tadi menjadi
padat
adalah proses solidifikasi.
Gambar : Proses solidifikasi
Sumber : Beeley, 2001:833
Proses Solidifikasi
1. Tahapan
dalam Pembekuan Logam (Solidifikasi)
Tahapan
dalam pembekuan logam ada 2, yaitu :
A. Pembekuan
Inti Stabil dalam Logam Cair
Terdapat
2 mekanisme pengintian dari partikel padat dalam logam cair :
a.
Pengintian dalam suatu
logam cair terjadi saat logam
menyediakan atom-atom
untuk membentuk inti. Contohnya Saat logam murni cair didinginkan
dibawah suhu pembekuannya
beberapa derajat,inti-inti homogen sangat banyak terbentuk karena atom-atom yang bergerak lambat membuat inti bersama. Pengintian homogen biasanya membutuhkan beberapa pengintian
bawah (undercooling) sekitar beberapa ratus derajat untuk beberapa logam. Suhu undercoooling
adalah suhu beberapa derajat dibawah suhu cair.
Tabel : Nilai dari suatu pembekuan (suhu cair, panas fusi, energi permukaan
maksimum undercooling untuk logam)
Sumber : Chaimer,1964:107
b.
Pengintian
Heterogen (Heterogeneous
Nucleation)
Adalah proses pengintian homogen hanya saja logam cair
yang berada pada permukaan cetakan atau dalam logam cair yang
tidak murni seperti logam paduan pengintian heterogen ini banyak
terjadi pada proses pengecoran industri yang mana tidak ada undercooling yang besar yang biasanya berkisar antara 0,1 sampai
100C.
Gambar : Pengintian heterogen
Sumber : Brophy and
Rose,1964:105
2. Pembentukan Kristal dalam
Logam Cair dan Pembentukan Struktur
Butir
Setelah inti yang stabil terbentuk pada logam yang sedang
memadat, kemudian inti tumbuh menjadi kristal
seperti pada gambar dibawah pada setiap kristal atom berjajar beraturan sedangkan atom barisan berada antar satu kristal dengan yang lainnya. Saat pembekuan
totol terjadi antara kristal saling bertemu membentuk batas butir (grain boudaris)
dan butiran grain.
3. Grafik
Solidifikasi
Gambar :
Solidifikasi logam murni
Sumber :
Jain,1964:180
Dari
grafik diatas menjelaskan perubahan fase dari suatu logam yang berupa fase fluida
berubah ke fase padat
sebagai berikut:
Poin 1 ke 2
Terjadi penurunan suhu akibat perbedaan temperatur logam cair
disebut kalor desibel karena hanya terjadi penurunan suhu saja sampai titik 2 tanpa terjadi perubahan
fase dalam
hal
ini fasenya tetap logam cair.
Poin 2 ke 3
Pada Poin 2 dimulainya proses perubahan fase dari liquid ke solide
sampai titik 3 tetapi tanpa penurunan temperatur(kalor latten) pada titik 3 keseluruhan logam cair telah menjadi solid dan ini adalah titik akhir pembekuan.
Poin 3 ke 4
Terjadi penurunan suhu tetapi logam sudah berbentuk padat (solid) sampai pada titik 4 yaitu ketika suhu logam padat sudah sama dengan suhu lingkungan
luarnya kalor yang terjadi adalah kalor
decibel.
4.
Daerah pembekuan logam:
1.
Chill
Zone
Selama proses penuangan
logam cair ke dalam cetakan. Logam cair yang berkontak langsung dengan dinding
cetakan akan mengalami pendinginan yang cepat dibawah temperatur liquidusnya. Akibatnya pada dinding
cetakan tersebut timbul banyak inti padat dan selanjutnya tumbuh ke arah dalam
logam.
2.
Columnar
Zone
Sesaat setelah penuangan,
gradien temperatur pada dinding cetakan menurun dan kristal. Pada daerah chill tumbuh memanjang dalam arah
perpindahan panas yang disebut dengan dendrite.
Setiap kristal dendrite mengandung
banyak lengan - lengan dendrite
sekunder dan tersier akan timbul dari lengan dendrite primer. Daerah yang terbentuk antara ujung dendrite dan titik dimana sisa cairan
terakhir akan membeku disebut sebagai nushy
zone atau party zone.
3.
Equiaxed
Zone
Daearah ini terjadi dari
butir - butir equiaxed yang tumbuh
secara acak ditengah - tengah ingut.
Gambar : Chill,
Columnar, dan Equiaxed Zone
Sumber : Diktat ajar Yudi Irawan, 2002 :107
5.
Macam-Macam Solidifikasi
A.
Solidifikasi Logam Murni
Logam
murni melebur pada temperatur konstan, yaitu sama dengan temperatur pembekuannya. Seperti ditunjukan gambar 4.18
B.
Solidifikasi Logam Paduan
Logam paduan umumnya membeku pada daerah temperatur tertentu, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini :
Gambar : Solidifikasi logam paduan
Sumber : Groover, 2007 : 18
Garis
awal terjadinya pembekuan disebut garis liquidus dan garis akhir pembekuan
disebut garis solidus. Suatu paduan dengan komposisi tertentu bila didinginkan
dalam waktu yang sangat lama, maka pembekuannya akan terjadi saat mencapai
garis liquidus dan pembekuan berakhir pada saat emncapai garis solidus, setelah
itu pendinginan akan berlangsung terus hingga mencapai temperatur ruangan.
0 komentar:
Post a Comment