Prinsip Kerja Mesin CNC – 3A
Prinsip kerja mesin CNC TU – 3A adalah
meja bergerak melintang dan horizontal, sedangkan pisau / pahat berputar. Untuk
arah gerak persumbuan tersebut diberi
lambang persumbuan sebagai berikut:
Gambar Skema
Pergerakan Koordinat Mesin CNC TU–3A
a)
Sumbu x untuk arah gerakan horizontal
Untuk sumbu x, arah positif tejadi bila
gerakan pahat menuju arah kanan, sedangkan arah negatif adalah arah gerakan
pahat menuju arah kiri. Jarak sumbu x adalah 0 – 199,9 mm.
b)
Sumbu y untuk arah gerakan melintang
Untuk sumbu y, gerakan positif
seandainya pahat bergerak mendekati kita dan negatif jika pahat bergerak
menjahui kita. Jarak sumbu y adalah 0 – 99,9 mm.
c)
Sumbu z untuk arah gerakan vertikal
Kedudukan sumbu yang satu dengan lainnya
tegak lurus, untuk sumbu z, arah positif adalah arah dimana gerakan pahat
menuju ke atas, sedangkan arah negatif adalah arah gerakan pahat ke bawah.
Jarak sumbu z adalah 0 – 199,9 mm.
Sistem Koordinat Mesin CNC TU – 3A
Secara umum, cara mengoperasikan mesin
CNC dengan cara memasukkan perintah numerik melalaui tombol-tombol yang
tersedia pada panel instrument di tiap - tiap mesin. Setiap jenis mesin CNC
mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan pabrik yang membuat mesin
tersebut. Namun demikian secara garis besar dari karakteristik cara
mengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu :
a.
Sistem Absolut
Pada sistem ini titik awal penempatan alat
potong yang digunakan sebagai acuan adalah menetapkan titik referensi yang
berlaku tetap selama proses operasi
mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan pada sumbu
(pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan pada
mesin frais, titik referensinya
diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.
Keterangan:
Misalnya bor berada pada titik awal di B
kemudian bergerak menuju titik C. selanjutnya bor ingin bergerak menuju titik D
maka titik acuannya dari titik B.
b.
Sistem Inkremental
Pada sistem ini titik awal penempatan
yang digunakan sebagai acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan titik actual
yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu
gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya.
Keterangan:
Misalnya bor berada pada titik awal di A
kemudian bergerak menuju titik B. Selanjutnya bor ingin bergerak menuju titik C
maka titik acuannya dari titik B. Karena titik terakhir bor menjadi titik acuan
awal.
Perintah-Perintah Pemrograman
Fungsi G (G-kode),format blok
G (going)
adalah perintah dasar untuk menggerakkan pahat.
G00 : Gerakan cepat
V : N3/G00/X±5/Y±4/Z±5 H :
N3/G00/X±4/Y±5/Z±5
G01 : Interpolasi lurus
V : N3/G01/X±5/Y±4/Z±5/F3 H : N3/G01/X±4/Y±5/Z±5/F3
G02 :
Interpolasi melingkar searah jarum jam Kuadran
:
V : N3/G02/X/±5/Y±4/Z±5/F3
H :
N3/G02/X/±4/Y±5/Z±5/F3
N3/M99/J2/K2
(lingkaran sebagian)
G03 :
Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam Kuadran;
V : N3/ G02/G03 /X±5/Y±4/Z±5/F3 H : N3/ G02/G03 /X±4/Y±5/Z±5/F3
N3/M99/J2/K2(lingkaran sebagian) G04 : Lamanya tinggal diam
N3/G04/X5
G21 :
Blok kosong N3/G21
G25 :
Memanggil sub. program N3/G25/L(F)3
G27 :
Instruksi melompat N3/G27/L(F)3
G40 :
Komensasi radius pisau hapus N3/G40
G45 : Penambahan radius pisau
N3/G45
G46 : Pengurangan radius pisau
N3/G46
G47 :
Penambahan radius pisau 2 kali N3/G47
G48 :
Pengurangan radius pisau 2 kali N3/G48
G64 :
Motor asutan tanpa arus (Fungsi penyetelan)
N3/G64
G65 :
Pelayanan pita magnet (Fungsi penyetelan) N3/G65
G66 :
Pelaksanaan antar aparat dengan RS 232 N3/G66
G72 : Siklus
pengefraisan kantong
V : N3/G72/X±5/Y±4/Z±5/F3 H : N3/G72/X±4/Y±5
G73 : Siklus pemutusan tatal
N3/G73/Z±5/F3
G74 :
Siklus penguliran (jalan kiri)
N3/G74/K3/Z±5/F3
G81 :
Siklus pemboran tetap
N3/G81/Z±5/F3
G82 :
Siklus pemboran tetap dengan tinggal diam N3/G82Z±5/F3
G83 :
Siklus pemboran tetap dengan pembuangan total
N3/G83Z±5/F3
G84 :
Siklus penguliran N3/G84/K3/Z±5/F3
G85 :
Siklus mereamer tetap
N3/G85/Z±5/F3
G89 :
Siklus mereamer tetap dengan tinggal diam N3/G89/Z±5/F3
G90 :
Pemrograman nilai absolut
N3/G90
G91 :
Pemrograman nilai inkremental N3/G91
G92 :
Penggeseran titik referensi V : N3/G92/X±5/Y±4/Z±5
H : N3/G92/X±4/Y±5/Z±5
V = Vertikal/tegak
H = Horizontal/mendatar
Fungsi M, Format
blok
M (Miscellaneous)
adalah fungsi pembantu untuk mengontrol on/off
function yang ada pada mesin serta membantu melengkapi perintah dengan
menggunakan G code.
M00 : Diam N3/M00
M03 : Spindle frais hidup, searah jarum jam N3/M03
M05 : Spindle frais mati
N3/M05
M06 :
Penggeseran alat, radius pisau frais masuk
N3/M06/D5/S4/Z±5/T3
M17 : Kembali ke program pokok
N3/M17
M08 M09 M20 |
|
è |
Hubungan keluar |
M21 |
|
|
N3/M2 |
M22 |
|
|
|
M23 |
|
|
|
M26 : Hubungan Keluar - impuls
N3/M26/H3
M30 :
Program berakhir N3/M30
M98 :
Kompensasi kocak/kelonggaran otomatis N3/M98/X3/Y32/Z3
M99 :
Parameter dari interpolasi melingkar (dalam hubungan dengan G02/G03)
N3/M99/J3/K3
Tanda – tanda Alarm
A00 : Salah kode G/M
A01 : Salah Radius/M99
A02 : Salah nilai z
A03 : Salah nilai F
A05 : Tidak ada
kode M30 A06 : Tidak ada kode M03 A07 : Tidak ada arti
A08 : Pita habis
pada penyimpanan kaset A09 : Program
tidak ditemukan
A10 : Pita kaset dalam pengamanan A11 : Salah Pemuatan
A12 : Salah pengecekan
A13 : Penyetelan inchi/mm dengan memori
program penuh
A14 : Salah posisi kepala frais/penambahan jalan dengan LOAD
/ M atau / M
A15 : Salah nilai Y
A16 : Tidak ada nilai radius pisau frais
A17 : Salah sub. program
A18 : Jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari nol
Macam-macam Pahat CNC 3A
1.
End Mill adalah jenis tool yang digunakan untuk proses milling kasar dan akhir.
Gambar End
Mill
Sumber : Toll
House 2015
Gambar 8.34 Ball
Nose Mill
Sumber : Toll
Masters India 2015
3.
Dovetail
Mill adalah jenis tool yang digunakan untuk permesinan slot bentuk
ekor merpati.
Sumber : Meam
Design 2015
4. Face Mill adalah jenis tool yang digunakan untuk milling permukaan.
Gambar 8.36 Face
cutter
Sumber : Wikipedia
2015
5.
Reamer adalah jenis tool yang digunakan untuk membuat lubang presisi.
Gambar 8.37 Reamer
Sumber : Super
Tool 2015
0 komentar:
Post a Comment