1 Defenisi Pompa
Pompa
merupakan salah satu mesin fluida yang berfungsi untuk memberikan energi pada
fluida cair, sehingga zat cair
tersebut dapat dipindahkan dari suatu
tempat ke tempat lain. Dalam operasinya pompa perlu digerakkan oleh suatu
penggerak, dalam hal ini dapat digunakan motor listrik maupun motor torak
(Sularso, 2000).
Pompa juga digunakan untuk memindahkan cairan dari elevasi yang rendah
menuju elevasi yang tinggi dan untuk memindahkan fluida dari suatu tempat
ke tempat yang lain. Cairan dialirkan oleh pompa melalui pipa (Bachus dan
Custodio, 2003).
Gambar
Skema
instalasi pompa di mana pompa harus mengangkat cairan dari satu tingkat ke tingkat yang lain
Sumber: Munson
(2003,p.661)
Pompa merupakan mesin konversi energi yang mengubah bentuk energi
mekanik dari putaran poros menjadi energi kinetik, energi tekanan, dan energi
elevasi yang mengakibatkan fluida dapat mengalir. Salah satu yang mempengaruhi
energi dari
fluida adalah elevasi. Jika elevasi dari fluida melebihi kemampuan isap pompa,
maka pompa tidak akan bisa menghisap fluida. Pada umumnya pompa dapat digunakan
untuk bermacam-macam keperluan, untuk menaikkan fluida ke sebuah reservoir,
untuk pengairan, irigasi, dan sebagainya.
2 Klasifikasi
Pompa
Berdasarkan
prinsip kerjanya, pompa diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu :
A.
Positive Displacement Pump
Merupakan
pompa yang menghasilkan kapasitas yang intermittent,
karena fluida ditekan di dalam elemen-elemen pompa dengan volume tertentu.
Ketika fluida masuk, langsung dipindahkan ke sisi buang sehingga tidak ada
kebocoran (aliran balik) dari sisi buang ke sisi masuk. Kapasitas dari pompa
ini kurang lebih berbanding lurus dengan jumlah
putaran atau banyaknya gerak bolak-balik pada tiap satuan waktu dari poros atau
engkol yang menggerakkan. Pompa jenis ini menghasilkan head yang tinggi dengan kapasitas rendah. Pompa ini dibagi lagi menjadi:
- 1. Pompa torak
- 2. Rotary pump
B.
Dynamic Pump
Merupakan
pompa yang ruang kerjanya tidak berubah selama pompa bekerja. Untuk merubah kenaikan tekanan, tidak
harus mengubah volume aliran fluida. Dalam pompa ini terjadi perubahan energi,
dari energi mekanik menjadi energi kinetik, kemudian menjadi energi tekanan. Pompa ini memiliki
elemen utama sebuah rotor dengan suatu impeller
yang berputar dengan kecepatan tinggi. Yang termasuk di dalam jenis pompa ini
adalah pompa aksial, pompa radial,
dan pompa sentrifugal.
3 Pompa Sentrifugal
Diantara banyaknya
tipe pompa, yang paling sering digunakan adalah pompa sentrifugal. Pompa
sentrifugal sangat banyak digunakan karena daerah operasinya yang luas yaitu
dari tekanan rendah hingga tekanan tinggi dan kapasitas rendah hingga kapasitas
tinggi. Selain itu pompa sentrifugal juga mempunyai bentuk yang sederhana dan
harga yang relatif murah (Bramantya et al, 2007).
Gambar Pompa
sentrifugal
Sumber: Dietzel (1980,p.244)
Prinsip
kerja dari pompa sentrifugal
sendiri adalah fluida masuk ke dalam impeller
secara aksial, sejajar sumbu poros melalui sisi isap. Kemudian fluida yang
telah mengisi ruangan kosong pada impeller
diputar dan menyebabkan fluida mengalami gaya sentrifugal. Karena gaya sentrifugal
inilah menyebabkan fluida terdorong keluar melalui celah antara sudu secara
sentrifugal, tegak lurus terhadap poros.
Gambar
Arah aliran fluida pada pompa
sentrifugal
Sumber: Cengel (1980,p.755)
Ada tiga jenis pompa sentrifugal berdasarkan pada geometri impellernya, seperti sketsa pada Gambar 2.7: backward-inclined blades, radial blades, dan forward-inclined blades. Pompa sentrifugal dengan backward-inclined
blades adalah yang paling umum di
gunakan. Efisiensinya tertinggi diantara ketiganya karena fluida mengalir ke
dalam dan keluar dari dari blade
dengan putaran balik yang sedikit (Cengel et al, 2007).
Gambar Tiga jenis pompa sentrifugal (a) backward inclined blades, (b) radial blades, (c) forward-inclined blades, (d)
perbandingan head
dan BHP
untuk ketiga jenis pompa sentrifugal.
Sumber: Cengel (1980,p.756)
0 komentar:
Post a Comment