Mesin CNC 2A

Prinsip Kerja Mesin CNC 2A

Mesin Bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar seperti halnya mesin bubut konvensional, yaitu gerakan ke arah melintang dan horizontal dengan sistem koordinat sumbu X dan Z. Prinsip kerja mesin bubut CNC TU-2A juga sama dengan mesin bubut konvensional, yaitu benda kerja yang dipasang pada cekam bergerak sedangkan alat potong diam.

Untuk arah gerakan pada mesin bubut diberi lambang sebagai berikut :

a) Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap sumbu putar.

b) Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar.

Untuk memperjelas fungsi sumbu-sumbu mesin bubut CNCTU-2A dapat dilihat pada gambar ilustrasi di bawah ini :

Gambar  Mekanisme arah gerakan CNC 2A 

Sistem Koordinat Mesin CNC 2A

Secara umum, cara pengoperasian mesin CNC dengan cara memasukkan perintah numerik melalui tombol-tombol yang tersedia pada instrumen di tiap-tiap mesin. Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan pabrik yang membuat mesin tersebut. Namun demikian secara garis besar dari karakteristik cara pengopersian mesin CNC dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu:

  1. Koordinat kartesius mutlak (absolut)

Metode dimana titik referensinya tetap, yaitu suatu titik dijadikan referensi untuk semua koordinat.


Gambar Sistem Absolut
      2. Koordinat Kartesius Relatif

Metode pemrograman dimana titik referensinya selalu berubah, yaitu titik aktif yang dituju menjadi titik referensi baru untuk koordinat selanjutnya.



Perintah-perintah pemrograman

Fungsi G (going)

Fungsi G/kode G adalah perintah utama yang digunakan untuk menggerakan pahat.



Fungsi M (Miscellaneous)

Adalah fungsi pembantu untuk mengontrol on/off function yang ada pada mesin serta membantu melengkapi parintah dengan menggunakan kode


-          Tanda-Tanda Alarm

·     A 00       : Salah perintah G, M

·      A 01       : Salah radius (M 99)

·      A 02       : Salah harga x

·      A 03       : Salah harga F

·      A 04       : Salah harga z

·      A 05       : Kurang perintah M 30

·      A 06       : Jumlah putaran sumbu utama terlalu tinggi

·      A 08       : Akhir pita pada perekaman

·      A 09       : Pemrograman tidak ditemukan

·      A 10       : Pemrograman kaset

·      A 11       : Salah memuat

·      A 12       : Salah pengecekan

·      A 13       : Pengalihan inchi/mm dengan memori penuh

·      A 14       : Salah satuan jalan pada program terbaca

·      A 15       : Salah harga H

·      A 17       : Salah sub program


2.1   Macam – macam pahat CNC 2A

1.   Pahat sisi kanan

Pahat bubut rata kanan memilki sudut pemasangan 93º dan sudut-sudut bebas lainnya, pada umumnya digunakan untuk pembubutan memanjang, melintang, menyudut sampai dengan 90o. Kemudian pembubutan bentuk tidak boleh melebihi 30o. Kemudian untuk pembubutan radius.

 

2.   Pahat sisi kiri

Pahat bubut rata kiri memilki sudut kelonggaran X=93º, pada umumnya digunakan untuk pembubutan memanjang, melintang, dan tirus dengan X=93o dengan kedalaman pemotongan tidak boleh melebihi 0,3 mm. Juga digunakan untuk membubut bentuk. Untuk membubut radius yang pemakanannya dimulai dari kiri ke arah kanan.

  

3.    Pahat Netral

Pahat ini digunakan untuk pembubutan memanjang menyudut dengan sudut maksimal 60o dan sudut bebas 2,5o.untuk pembubutan bagian radius dengan tangen busur lingkaran tidak boleh melebihi 60o.

 

4.    Pahat ulir

Pahat bubut ulir memilki sudut puncak tergantung dari jenis ulir yang akan dibuat, sudut puncak 55° adalah untuk membuat ulir jenis whitwhort. Sedangkan untuk pembuatan ulir jenis metrik sudut puncak pahat ulirnya dibuat 60°.


5.    Pahat potong

Lebar mata pahat 3,5 mm

 

6.    Pahat Ulir dalam kanan

Untuk kisar 0,5 – 1,5 mm dengan sudut apit 60o

 

7.    Pahat dalam

Dengan pemotongan maksimal pada pembubutan masuk 90o. Tetapi dalamnya pemotongan maksimal hanya 0,3 mm dan sudut pemotongan pada pembubutan keluar 30o.







0 komentar:

Post a Comment