Las listrik - Pengelasan Listrik

Las listrik adalah suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas. Jenis sambungan dengan las Iistrik ini adalah merupakan sambungan tetap. Pada pengelasan dengan las listrik, panas yang dihasikan berasal dari busur listrik yang timbul dari menempelnya benda kerJa dengan elektroda. Elekttroda pengisian dipanaskan mencapai titik cair dan diendapkan pada sambungan, hingga terbentuk sambungan las. Panas yang dihasilkan oleh busur listrik mencapa55000 C.Pada saat pengelasan menggunakan las listrik, dilepaskan energi dalam Jumlah yang sangat besar dalam bentuk panas dan cahaya ultraviolet.


 


 

Gambar 1 Proses pengerjaan las listrik

 

 

 

Pada las busur, sambungan terJadi oleh panas yang ditimbulkan oleh busur listrik yang terJadi antara benda kerJa dan elektroda. Elektroda atau logam pengisi dipanaskan sampai mencair dan diendapkan pada sambungan sehingga terJadi sambungan las. Mula-mula terJadi kontak antara elektroda dan benda kerJa sehingga terJadi aliran arus, kemudian dengan memisahkan penghantar timbullah busur. Energi listrik diubah menJadi energi panas dalam busur dan suhu dapat mencapai 5500 °C.

Ada tiga Jenis elektroda logam, yaitu elektroda polos, elektroda fluks dan elektroda berlapis tebal. Elektroda polos terbatas penggunaannya, antara lain untuk besi tempa dan baJa lunak. Biasanya digunakan polaritas langsung. Mutu pengelasan dapat ditingkatkan dengan memberikan lapisan fluks yang tipis pada kawat las. Pluks membantu melarutkan dan mencegah terbentuknya oksida-oksida yang tidak diinginkan. Tetapi kawat las berlapis merupakan Jenis yang paling banyak digunakan dalam berbagai pengelasan komersil.

 

 

1)  Pembagian Las Listrik

 

Las listrik dapat digolongkan menJadi :

 

(a) Las listrik dengan Elektroda Logam misalnya :

(i)  Las listrik submerged

Busur elektroda (listrik) diantara uJung elektroda dan bahan dasar berada didalam timbunan fluksi serbuk yang digunakan sebagai pelindung dari pengaruh luar (udara bebas) sehingga tidak terJadi sinar las keluar seperti pada las listrik lainnya. Las ini umumnya otomatis atau semi otomatis. Las busur listrik mempunyai 2 Jenis yaitu :

a)  Las listrik AC (menggunakan arus searah sebagai sumber listrik)

b)  Las listrik DC (menggunakan arus listrik bolak-balik sebagai sumber listrik)

(ii) Las listrik Elektroda berselaput

 

Busur listrik yang terJadi antara uJung elektroda dan bahan dasar (plat) akan mencairkan uJung elektroda dan sebagian dasar selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi uJung elektroda kawat las, dan daerah las disekitar busur listrik terhadap daerah udara luar.

 

(iii)Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas) atau MIG 

Pada las TIG ini menggunakan elektroda wolfram. Busur yang terJadi antara elektroda dan bahan dasar merupakan sumber panas bentuk pengelasan. Untuk melindungi hasil pengelasan digunakan gas pelindung, seperti argon, helium atau campuran gas tersebut.

 

(iv)Las listrik MIG 

Las listrik MIG adalah Juga las busur listrik di¬mana panas yang ditimbulkan oleh busur listrik antara uJung elektroda dan bahan dasar, karena adanya Arus Listrik. Elektrodanya adalah merupakan gulungan kawat yang berbentuk rol yang gerakannya diatur oleh pasangan roda gigi yang digerakkan oleh motorl listrik. Kecepatan gerakan elektroda dapat diatur


 

sesuai dengan keperluan. Tangkai las dilengkapi dengan nosal logam untuk menyemburkan gas pelindung yang dialirkan dari botol gas malalui selang gas.

 

Gas yang dipakai  adalah C02 untuk pengelasan baJa lunak dan  baJa, argon  atau  campuran  argon  dahelium  untuk pengelasan Aluminium dan baJa tahan karat. Proses pengelasan MlG ini dapat secara semi otomatik atau otomatik.  Semi  otomatik  dimaksudkapengelasan secara manual sedangkan otomatik adalah pengelasan di mana seluruh pekerJaan las dilaksanakan secara otomatis.

 

2)  Macam-macam Elektroda 

(a) Elektroda Hydrogen rendah 

Selaput elektroda Jenis ini mengandung hydrogen yang rendah (kurang dari 0,5 %), sehingga deposit las Juga dapat bebas dari porositas. Elektroda inidipakai untuk pengelasan yang memerlukan mutu tinggi, bebas porositas,misalnya untuk pengelasan beJana dan pipa  yang akan  mengalami tekanan. Jenis-Jenis elektroda hydrogen rendah misalnya 7015, E 7016 dan E 7018


(b) Elektroda untuk besi tuang 


(c) Elektroda BaJa

Elektroda Jenis ini bila dipakai untuk mengelas besi tuang akan menghasilkan deposit las yang kuat sehingga tidak dapat dikerJakan dengan mesin. Dengan demikian elektroda ini dipakai bila hasil las tidak dikerJakan lagi. Untuk mengelas besi tuang dengan elektroda baJa dapat dipakai mesin las AC atau DC kutub terbalik.


(d) Elektroda Nikel 

Elektroda Jenis ini dipakai untuk mengelas besi tuang, bila hasil las masih dikerJakan lagi dengan mesin. Elektroda nikel dapat  dipakai  dalam  segala  posisi  pengelasan.  Las  yang 

dihasilkan elektroda ini pada besi tuang adalah rata dan halus bila dipakai pada mesin las DC kutub terbalik.


(e) Elektroda Perunggu 

Hasil las dengan memakai elektroda ini tahan terhadap retak, sehingga panJang las dapat ditambah. Kawat inti dari elektroda dibuat dari perunggu fosfor dan diberi selaput yang menghasilkan busur stabil.


(f)  Elektroda Untuk Alumunium 

Aluminium dapat dilas listrik dengan elektroda yang dibuat dari logam yang sama. Pemilihan elektroda aluminium yang sesuai dengan pekerJaan didasarkan pada tabel keterangan dari pabrik yang membuatnya. Elektroda aluminium AWS- ASTM Al-43 untuk las busur listrik adalah dengan mesin las.


(g) Elektroda untuk pelapis keras

 

(h) Elektroda Tahan kikisan

Elektroda Jenis ini dibuat dari tabung chrom karbida yang diisi denganserbuk-serbuk karbida. Elektroda dengan diameter 3,25 mm - 6,5 mmdipakai peda pesawat las AC atau DC kutub terbalik. Elektroda ini dapat dipakai untuk pelapis keras permukaan pada sisi potong yang tipis.


(i)  Elektroda Tahan pukulan

Elektroda ini dapat dipakai pada mesin las AC atau DC kutub terbalik. Dipakai untuk pelapis keras bagian pemecah dan palu.


(J) Elektroda Tahan keausan 

Elektroda ini dibuat dari paduan-paduan non ferro yang mengandung Cobalt, Wolfram dan Chrom. Biasanya dipakai untuk pelapis keras permukaan katup buang dan dudukan katup dimana temperatur dan keausan sangat tinggi.


 

2)  Jenis Pengkutuban Elektroda

 

(a) Pengkutuban Langsung 

Pada pengkutuban langsung, kabel elektroda dipasang pada terminal negatif dan kabel massa pada terminal positif. Pengkutuban langsung sering disebut sebagai sirkuit las listrik dengan elektroda negatif. (DC-).

 

 

 

Gambar Pengkutuban lansung

 

 

 

(b) Pengkutuban terbalik 

Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada terminal positif dan kabel massa dipasang pada teminal negatif. Pengkutuban terbalik sering disebut sirkuit las listrik dengan elektroda positif (DC+).

 

 



 

Gambar Pengkutuban lansung

 

 

Pengaruh pengkutuban pada hasil las adalah pada penembusan lasnya. Pengkutuban langsung akan meng¬hasilkan penembusan yang dangkal sedangkan pada pengkutuban  terbalik  akan  terJadi sebaliknya.  Pada  arus bolak-balik penembusan yang dihasilkan antara keduanya.


0 komentar:

Post a Comment