Predictive Maintenance (PdM)


 

Predictive Maintenance

Teknik predictive maintenance (PdM) di desain khusus untuk membantu menentukan kondisi suatu peralatan atau mesin yang mana PdM iniyang akan digunakan sebagai acuan prediksi kapan kegiatan pemeliharan peralatan atau mesin tersebut harus dilakukan. PdM merupakan bentuk pemeliharaan yang langsung memonitor kondisi dan kinerja dari equipment pada saat operasi normal untuk mengurangi kerusakan atau failures di waktu mendatang. Predictive Maintenance membuat suatu organisasi dapat dengan mudah mengevaluasi kondisi equipment dengan melakukan condition monitoring di waktu-waktu tertentu yang sudah dijadwalkan (offline) dan pengecekan berkelanjutan (online).

Predictive maintenance ini juga merupakan suatu teknik/cara yang banyak dipakai dalam cara produksi berantai dimana bila ada gangguan darurat sedikit saja pada sistem produksi tersebut misalnya ada kerusakan pada belt conveyor dapat menyebabkan terhentinya aliran produksi sehingga dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar pada perusahaan yang bersangkutan. Dalam industri yang menggunakan proses kimia, terhentinya aliran sistem produksi beberapa detik saja dapat menimbulkan kerusakan dan bila berhenti beberapa menit saja sudah dapat menimbulkan kerusakan berat yang fatal.

Jadi predictive maintenance merupakan bentuk baru dari planned maintenance dimana penggantian komponen/suku cadang dilakukan lebih awal dari waktu terjadinya kerusakan.

Tujuan utama dari pendekatan predictive maintenance adalah untuk melakukan kegiatan maintenance di waktu-waktu yang telah dijadwalkan yaitu diwaktu-waktu paling efektif dan juga sebelum suatu equipment mengalami kegagalan. Pendekatan ini menjanjikan keefektifan dari segi biaya dan waktu karena kegiatan-kegiatan maintenance yang dilakukan sesuai dengan rencana yang sudah dibuat.

 

Predictive Maintenance dan Preventive Maintenance

Predictive Maintenance dan Preventive Maintenance memiliki objektif yang hampir sama. Kedua program ini di atur untuk mengembangkan maintenance yang secara rutin dilakukan untuk mencapai standar.

Meskipun kedua metode tersebut beroperasi untuk memperpanjang waktu beroperasinya suatu asset, mencegah terjadinya unexpected breakdowns, dan menghemat biaya, Preventive Maintenance dan Predictive Maintenance adalah dua pendekatan yang berbeda. Predictive Maintenance dilakukan saat mesin dalam kondisi normal dan melakukan kegiatan produksi sebagaimana biasanya.

Jadwal Preventive Maintenance dibuat berdasarkan waktu operasi dan sensory triggers dari masing-masing equipment. Teknisi biasanya harus melakukan shut down dan dissemble pada equipment untuk dapat melakukan program preventive maintenance, seperti penggantian oil atau pelumasan. Sementara, predictive maintenance mengidentifikasi tren data dan memprediksi kapan suatu failure akan terjadi. Metode ini mengumpulkan dan menganalisa data real-time pada kinerja equipment, yang dimana proses ini dilakukan saat equipment beroperasi normal.

0 komentar:

Post a Comment