Sistem Saluran Pada Pengecoran Logam
1. Pengertian
Sistem
saluran adalah saluran dimana logam cair dituangkan kedalam rongga cetakan
dengan tujuan mengatur pola aliran logam.
2. Bagian - bagian Sistem Saluran
Gambar
Sistem saluran
Sumber:
Surdia dan Chijiwa (1996:65)
a.
Cawan Tuang (Pourin Basin)
Logam cair yang berasal
dari tungku pemanas biasanya dituangkan melalui pourin basin yang terletak dibagian atas cetakan. Tujuan utama dari
pourin basin adalah untuk membentuk
aliran yang tepat dan secepat mungkin untuk logam seperti aluminium dan
magnesium yang bereaksi cepat bila terkena udara. Hal itu dimungkinkan untuk
membuat pourin basin yang terbentuk
dari inti pasir kering atau besi cor diatas sprue
yang berfungsi untuk menuang. Beberapa tipe dari pourin basin dapat dlihat digambar.
Gambar Cawan
tuang
Sumber:
Jain (2003:126)
b.
Saluran Turun (Sprue)
Secara umum dibuat lurus
dan tegak dengan irisan berupa lingkaran. Kadang - kadang dibuat mengenai ke
bawah. Saluran lurus dan tegak dipakai bila menginginkan pengikisan yang cepat
dan lancer serta yang dibuat mengecil digunakan untuk penahanan kotoran yang
sebanyak - banyaknya. Selain itu bentuk sprue
dibuat tirus tujuannya untuk mempercepataliran logam cair, mengurangi tekanan,
membuat aliran terfokus dan mengurangi pembekuan cepat. Pada perhitungan sprue ada 2 persamaan, yaitu choke area dan kontinuitas.
·
Choke
Area
Adalah bagian terkecil
dari saluran masuk, mengontrol laju aliran kedalam rongga cetakan dan juga
mengontrol waktu penuangan. Fungsi choke
area untuk menghitung luas sprue
bawah.
Keterangan:
·
Persamaan Kontinuitas
Digunakan untuk
menghitung laju aliran dan nantinya dapat mengetahui dimensi sprue bagian atas.
Gambar Saluran
turun
Sumber:
Jain (2003:127)
c.
Saluran Pengalir (Runner) dan Saluran Masuk (Ingate)
Saluran pengalir biasanya
memiliki irisan seperti trapesium. Merupakan saluran yang membawa logam cair
dari saluran turun ke bagian yang berongga pada cetakan pengalir, kadang -
kadang dibuat mengecil ke bawah. Saluran tegak biasanya dipakai untuk
menginginkan pengisian yang cepat dan lancer serta yang dibuat mengecil
digunakan untuk penahan kotoran. Fungsi dari saluran pengalir adalah untuk
membawa logam cair dari saluran turun ke saluran masuk, dan menjaga aliran
tetap laminar.
Gambar Saluran
pengalir
Sumber:
Surdia dan Chijiwa (1996:67)
Sedangkan
ingate adalah saluran yang mengaliri
logam cair dari pengalir kedalam romgga cetakan. Dibuat dengan irisan yang
lebih kecil daripada irisan pengalir agar dapat mencegah kotoran masuk,
biasanya berbentuk bujur sangkar atau trapesium, segitiga, atau setengah
lingkaran. Fungsi dari saluran masuk adalah mengalirkan logam cair kedalam
rongga cetakan.
Gambar Saluran
masuk
Sumber:
Surdia dan Chijiwa (1996:68)
Sedangkan
gating ratio adalah perbandingan luas
potongan antara sprue bawah : runner : ingate. Yang digunakan adalah 1 : 3 : 3.
Tabel Gating ratio
Sumber : Heine (1976:224)
d.
Saluran Penambah (Riser)
Saluran yang memberi
logam cair yang akan mengimbangi penyusutan dalam pembekuan dari coran sehingga
harus membeku awal dari coran. Fungsi dari saluran penambah adalah untuk
mengisi ukuran yang tidak terisi logam cair dikarenakan pemuaian.
·
Hukum Chorinov
Dimana:
V1 :
Volume Riser
A1 :
Luas Area Riser
V2 :
Volume Produk
A2 :
Luas Area Produk
Gambar Tipe riser
Sumber:
Heine (1976:244)
e.
Dam
Dalam logam cair dalam
pengalir masih ditemukan kotoran yang terapung pada permukaan, sehingga harus
dipertimbangkan untuk membuang kotoran tersebut, yaitu melalui Dam. Fungsi Dam adalah untuk menampung dan mencegah kotoran dengan jenis dari
logam.
Gambar Dam
Sumber:
Surdia dan Chijiwa (2000:85)
f.
Core
Core adalah bentuk pasir
yang membentuk kontur coran yang tidak dicetak dengan pola
(Heine 1967:123). Bahannya yang dipakai biasanya pasir, metal, plaster dan keramik yang mana memiliki titik lebur lebih tinggi daripada logam cair
yang digunakan. Cores
dimasukkan ke dalam cetakan untuk membuat profil lubang atau hollow.
Proses pembuatan core
yang modern yaitu menggunakan
proses sodium silicate/CO2. Dalam proses ini, cairan sodium silicate
dicampur
dengan pasir.
Sodium silicate core sangat kuat. Proses reaksinya adalah :
Na2Si2O5
◦ H2O(l) + CO2(g) ‒> SiO2(gel) + Na2CO3
◦ H2O(glass)
(LaRue, 1989)
3. Macam - macam Sistem Saluran
1.
Saluran Pisah
Saluran yang mempunyai
saluran masuk pada permukaan pisah dari cetakan, dimana logam cair jatuh dalam
rongga cetakan.
Keuntungan:
-
Memiliki dua saluran
berbeda, sehingga ada jalan bagi udara untuk keluar.
Kerugian:
-
Temperatur penuangan
harus lebih tinggi;
-
Kecepatan penuangan juga
harus cepat.
Gambar Saluran
pisah
Sumber:
Surdia dan Chijiwa (1996:166)
2.
Saluran Langsung
Adalah saluran tegak
langsung pada bagian atas rongga. Saluran ini dibuat agar logam jatuh diantara
rongga cetakan. Jadi ketika dituang, logam cair langsung mengisi rongga
cetakan.
Keuntungan:
-
Lebih ekonomis;
-
Sering digunakan karena
mudah dibuat dan pendek.
Kerugian:
-
Logam cair langsung jatuh
kedalam rongga akan mengganggu logam yang terlebih dahulu dituang;
-
Banyak terdapat cacat.
Gambar Saluran
langsung
Sumber:
Surdia dan Chijiwa (1996:69)
3.
Saluran Bawah
Saluran yang mempunyai
saluran masuk bagian bawah dari rongga cetakan. Karena itu mempunyai saluran
turun tegak yang panjang disambung dengan pengalir dan saluran masuk dibuat
untuk membelokkan keatas.
Keuntungan:
-
Mengurangi cacat coran.
Kerugian:
-
Diperlukan penuangan
cepat.
Gambar Saluran
bawah
Sumber:
Surdia dan Chijiwa (1996:69)
4.
Saluran Pensil
Sistem saluran dimana
logam dijatuhkan ke bawah melalui beberapa lubang pada dasar dari cawan tuang.
Keuntungan:
-
Hanya untuk benda
simetris.
Kerugian:
-
Pembuatan saluran ini
relatif sulit dan rumit.
Gambar Saluran
pensil
Sumber:
Surdai dan Chijiwa (1996:69)
5.
Saluran Bertingkat
Mempunyai saluran turun
yang dihubungkan dengan beberapa saluran masuk logam cair masuk ke coran,
melalui dari saluran yang paling bawah kemudian ke atasnya secara berurutan.
Keuntungan:
-
Logam cair lebih cepat
mengisi cetakan karena memiliki banyak saluran masuk.
Kerugian:
-
Pembuatan cetakan yang
rumit serta saluran jadi semakin panjang.
Gambar Saluran
bertingkat
Sumber:
Surdia dan Chijiwa (1996:70)
6.
Saluran Baji
Saluran baji dibuat
seperti celah pada bagian atas coran. Saluran ini mempunyai 2 saluran masuk
bertujuan untuk menghasilkan coran dengan keterangan ketebalan yang sama.
Keuntungan:
-
Dalam sekali tuang dapat
dihasilkan beberapa benda coran lebih dari satu dengan ukuran yang sama besar.
Kerugian:
-
Kecepatan penuangan harus
tinggi karena hanya ada saluran masuk untuk beberapa pola yang harus diisi.
Gambar Saluran
baji
Sumber:
Surdia dan Chijiwa (1996:70)
7.
Saluran Terompet
Saluran yang memiliki
saluran alirnya berbentuk terompet dan ujungnya berada didasar rongga cetakan
drag.
Keuntungan:
-
Logam cair akan masuk dan
mengisi rongga pada cetakan lebih merata.
Kerugian:
-
Cocok untuk benda - benda
yang berbentuk pejal.
Gambar Saluran
terompet
Sumber:
Surdia dan Chijiwa (1996:67)
8.
Saluran Cincin
Saluran yang dibuat dari
saluran dimana aliran mengelilingi pola cetakan. Biasanya dipakai dengan model
saluran bawah.
Keuntungan:
-
Logam cair akan masuk dan
mengisi rongga pada cetakan secara merata;
-
Hasil coran padat dan
dapat mengurangi cacat.
Kerugian:
-
Proses pembuatannya
panjang dan rumit;
-
Butuh kecepatan penuangan
yang tinggi.
Gambar Saluran
cincin
Sumber:
Surdia dan Chijiwa (1996:69)
0 komentar:
Post a Comment