MABA Mahasiswa Baru

Setelah empat tahun saya kuliah di perguruan tinggi, saya masih butuh waktu kurang lebih satu jam untuk googling arti mahasiswa. Jadi intinya mahasiswa terdiri dari 2 kata “maha” dan “siswa”. Maha berasal dari bahasa Sansekerta dengan arti yaitu ‘sangat’, ‘besar’, atau ‘mulia’. Sedangkan kata siswa memiliki dua asal yang berbeda. 

Yang pertama, kata siswa merupakan serapan dari nama seorang dewa Trimurti dalam agama Hindu, yaitu Siwa. Dewa Siwa adalah dewa pelebur dan pemusnah yang tugasnya menghancurkan segala sesuatu yang telah usang dan tidak berkebaikkan lagi. Sekedar trivia, Ganesa adalah putra dari Siwa.
Asal kata siswa yang kedua adalah dari bahasa Jawa yaitu wasis. Wasis dalam bahasa Jawa adalah orang yang pandai. Maka siswa dimaknakan sebagai orang yang belum pandai, merasa tidak pandai, atau kurang berilmu. Secara sederhana, siswa adalah orang yang belum wasis.

Jadi Saya simpulkan mahasiswa adalah pelaku pencari pengetahuan atau ilmu pada tingkat yang besar atau tinggi. Tipis-tipislah dengan peengertian saya tentang mahasiswa sebelum saya googling tadi bahwa mahasiswa adalah siswa level maha. Hal lain, setau saya pembacaan janji siswa ada tapi pembajaan janji mahasiswa tidak ada. Mungkin karna siswa setiap hari senin upacara sedangkan mahasiswa tidak.
Hasil gambar untuk mahasiswa baru brawijaya

MABA
Apa itu maba, Maba adalah singkatan mahasiswa baru. Saya juga baru tau pas pertama masuk kuliah. Waktu itu masa orientasi atau populernya Ospek, saya di marah-marahin oleh senior di jurusan saya karena saya melewati area steril Maba. Memang bener disana ada tulisan “AREA STERIL MABA”, tapi namnya juga gak paham, jadi saya tidak merasa bersalah ketika membaca tulisan itu dan melewati area tersebut. Setelah kejadian itu saya cari tau arti maba itu apa sih? Eh ternyata MABA adalah MAhasiswa BAru.  Yah, Maba kayak kuman aja ya, sampe ada area “STERIL MABA”. Ok ga masalah, saya yakin mereka punya alasan untuk hal itu.

Tantangan Maba

1.  Menemukan teman baru
Menemukan teman baru bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang. Beberapa orang mudah untuk terlibat dalam sebuah kelompok, cepet asik dengan orang orang baru sebagian orang juga sulit dan canggung untuk dekat orang -orang baru. Biasanya alasannya karna perbedaan gaya hidup, perbedaan budaya dan kebiasaan, perbedaan Bahasa, dan alasan yang paling besar adalah perbedaan introvert dan extrovert.

Si Guberja orangnya active dan terbuka, suka berbicara didepan banyak orang, suka mengulang-ulang jok yang dia dengarkan di youtube stand up comedi, dengan penuh kepercayaan diri dia terlihat lucu. Sebagian orang melihat ini lucu, sebagian lagi tertawa karena apresiasinya atas kepercayaan diri si Guberja. Dia cepat punya banyak teman

Si Hera orangnya tetutup, pemalu. Dia berbicara secukupnya, suka senyum tanpa kata. Duh manis, orangnya cakep. Banyak teman-teman yang tiba-tiba berhati malaikat ke padanya, ditawarin berngkat bareng ke kampus, diajak ngerjain tugas bareng, “Hera weekend kemana” main yuk!. Teman-teman  juga suka chat Hera, bertanya tentang tugas terakhir yang di berikan dosen. Biasanya kalo teman-teman cowok nongkrong pada ngomongin Hera, senior senior ternya juga sama, ngomongin Hera juga, jadi Hera banyak yang kenal walaupun masih maba.


Ebron orangnya jarang gabung sama teman jurusannya, dia nyaman di kota yang baru sebagai maba. Karna di kota tersebut dia punya banyak kenalan. Banyak kakak kelasnya waktu SMA juga kuliah di Universitas yang sama dengan Ebron, ditambah lagi teman-teman ebron waktu SMA banyak yang di terima di Universitas tersebut. Mereka sering mengadakan acara, jalan-jalan, nongrok bareng.

0 komentar:

Post a Comment