SUCKER ROD PUMP
Pada
setiap sumur minyak baru yang sudah siap untuk berproduksi, biasanya diharapkan
minyak akan mengalir ke permukaan dengan tenaga yang tersedia secara alami pada
reservoir sumur minyak itu sendiri.
Proses
ini akan berlangsung sampai pada satu titik dimana tenaga yang tersedia akan berkurang,
sehingga kemampuan untuk mengangkat minyak ke permukaan akan terhenti.
Agar
minyak yang masih didalam sumur dapat lagi mengalir ke permukaan, maka perlu menggunakan
Artificial Lift.
Artificial Lift adalah setiap metode yang dipakai untuk memproduksi minyak mentah dari
sebuah sumur setelah tekanan yang tersedia secara alami dalam sumur
itu tidak mampu lagi untuk mengangkat minyak ke permukaan.
Artificial Lift yang biasa dipakai dalam industri
perminyakan adalah :
1. Gas Lift
2. Hydraulic Oil Well Pumping
3. Sucker Rod Pump
/Beam Type Pumping Unit (BTPU)
4. Electric Submersible
Pump (ESP)
5. Progresive Capacity Pump (PCP)
1.
SUCKER ROD PUMP / BEAM TYPE PUMPING
UNIT
Sucker Rod Pump atau Beam Type Pumping Unit adalah susunan beberapa balok
(beam arrangement) yang dapat memberikan gerakan turun naik (reciprocating
motion) kepada rod string yang dihubungkan
ke positive displacement pump dalam sumur minyak.
Prinsip
pengambilan fluid dengan peralatan ini sudah dikenal dan dipakai selama lebih
kurang 2000 tahun.
Perbaikan
dari metoda ini, seperti yang dapat dilihat zaman sekarang, terus dilakukan oleh
para ahli agar ia bisa lebih efisien dari
Beam Sucker Rod Pump zaman dahulu.
Perbaikan
dilakukan pada seluruh bagian Bearn Sucker Rod Pump terutama pada heavy duty
speed reducer.
1.1.
Macam-macam Sucker Rod Pump.
Menurut
standar American Petroleum Institue (API). Sucker Rod Pump dapat dibedakan atas
tiga macam sbb:
1. Standard atau Conventional Type.
Pada tipe ini samson post menopang walking beam pada bagian tengah.
Sucker Rod Pump tipe ini paling banyak dipakai pada industri perminyakan dan tersedia
dalam bermacam- macam ukuran (ada yang mencapai 100 Horse Power).
Conventional type ini : 2
bagian
1.
Crank Counter Balance System;dimana
counter weight dipasang pada crank.
2.
Beam Counter Balance System; dimana
balancing load ( counter weight ) dipasang pada walking beam.
Pada tipe ini, samson post menopang walking beam pada bagian ujung belakang.
Pada ukuran kerangka yang sama, biasanya unit ini membutuhkan Horse Power yang
lebih sedikit jika dibandingkan dengan conventional
type.
Ia banyak
dipakai untuk sumur-sumur minyak yang dalam dan berproduksi besar. Ukuran yang tersedia
tidak bervariasi banyak dengan terbesar sampai mencapai 125 Horse Power.
3. Air Balance Unit
Pada tipe ini tabung udara yang bertekanan
digunakan sebagai penganti counter weight. Sucker Rod Pump ini lebih kecil dan ringan dari tipe unit yang lain dan diperlengkapi dengan air compressor.
Ukuran yang dibuat terbatas, tetapi ada yang mencapai 150 Horse Power.
Disain di atas
diperlukan agar polished rod tetap dapat bergerak naik turun secara vertical
tanpa ada gesekan yang besar dalam stuffing box.
Walking beam disangga
oleh sampson Post di dekat titik beratnya. Gerakan mesin yang diberikan oleh
crank diteruskan ke walking beam melalui Pitman.
Panjang langkah
polished rod (PRSL = Polished Rod Stroke Lenght) di tentukan oleh jarak dari
pitman bearing ke crank shaff (as).
Umumnya ada 3 (tiga)
posisi atau lebih untuk mengatur PRLS tsb.
Hal lain yang penting
adalah merancang counter balance, semua gerak
menaikan fluida ke atas dilakukan oleh gerakan ke atas dengan berat fluida dan
rod ditanggung oleh unit pompa permukaan.
Pada saat ke bawah
tidak ada beban, tetapi rod malah bergerak dipercepat ke bawah.
Bila
beban ke atas dan ke bawah ini tidak diimbangi, maka unit pompa akan mudah
rusak dan keseimbangan pada mesin tidak ada, yaitu besar-kecil-besar dan
seterusnya.
Untuk ini dipasang
counter balance agar terjadi distribusi merata pada pembebanan. Efektif
counter, balance tergantung dari beratnya, posisinya, dan geometri alat-alatnya.
API telah membuat standarisasi
mengenai jenis peralatan pompa dipermukaan, misalnya :
Dari ketiga jenis
tersebut diatas, berdasarkan klasifikasinya API menggunakan kode untuk
membedakannya, misalnya:
C - 160D - 173 64 artinya
(1) (2) (3) (4)
(1) : A = Air Balance
B = Beam Counter Balance
C =
Conventiopnal
M = Mark II.
(2)
: 160 = Peak torque rating, dalam ribuan In-lb
(3)
: 173 = Polished rod rating, dalam ratusan lb
(4)
: 64 =
Panjang langkah (stroke) maximum, in
(biasanya dapat
diatur 54 in dan 48 in, tergantung
pabrik pembuatnya).
1.2.
Bagian-bagian yang utama dari Sucker
Rod Pump.
1.
Base 2. Counterweight 3. Crank pin bearing 4. Samson post 5. Carrier bar 6. Wireline 7. Ladder 8. Horsehead 9. Walking beam 10.
Center bearing |
1.
Base 2. Counterweight 3. Crank pin bearing 4. Samson post 5. Carrier bar 6. Wireline 7. Ladder 8. Horsehead 9. Walking beam 10.
Center bearing |
1. Prime Mover (Penggerak utama )/Driver (Penggerak)
Sebuah
motor listrik atau reciprocating engine dengan putaran 800 – 1200 RPM dipakai
untuk menggerakkan Sucker Rod Pump (3-phase, 440 volt, 60 cycle).
Gambar Prime Mover
2.
Gear Reducer
Gear
reducer berfungsi sebagai penerus daya dari
Electric Motor dengan menurunkan
kecepatan putar dan menaikkan momen
atau torque.
Gambar Gear Reducer
3.
Crank Arm
Crank Arm disambungkan pada sumbu putaran rendah yang keluar dari gear box yang berputar 360 derajat.
Lobang dari crank juga sebagai tempat kedudukan pit-
man yang
akan merubah gerak putar menjadi gerak
lurus dan tempat merubah perpanjangan dari langkah pompa. CrankArm juga sebagai tempat dari kedudukan
counter weight dan kedua sisinya mempunyai
gerigi yang digunakan sebagai tempat jalannya tool yang
akan memposisikan counter weight
Gambar Crank
Arm
Dimana tiga angka dari depan( C 228
– 185 - 144 ) singkatan dari 228 X 1000 lbs/ inch, termasuk Sucker Rod Pump
M 912 – 305 - 192 ,tiga angka ditengah C
228 – 185
– 144 singkatan dari
185 X 100 lbs/ inch, termasuk Sucker Rod Pump M 912 – 305 – 192 dan tiga angka
dibelakang C 228 – 185 – 144 adalah
maximum panjang langkah dalam satuan inch termsuk Sucker Rod Pump M 912 – 305 –
192
4. Pitman
Pitman dipasang untuk menghubungkan crank dengan walking beam. Ia berfungsi
untuk merobah gerakan berputar dari gear box menjadi gerakan turun naik
pada walking beam. Panjang stroke pemompaan
(SL) pada setiap Sucker Rod Pump dirobah dengan memindahkan sambungan pitman pada
lobang yang ada di crank.Bila sambungan dirobah ke arah sumbu gear box (Inboard)
maka stroke length menjadi
lebih pendek sedangkan kalau menjauhi sumbu gear box
(outboard) maka stroke length menjadi lebih panjang.
Gambar Pitman
Table pompa Angguk
5.
Walking Beam
Walking Beam sebagai tempat kedudukan dari Equalizer bearing ( tail bearing ) dan juga
sebagai kedudukan dari saddle bearing ( center bearing) dan juga sebagai
tumpuan dari walking beam pada salah
satu ujungnya sebagai tempat kedudukan kepala kuda.
Walking-beam ini berfungsi sebagai pengungkit
pompa,yang mana pergerakannya ke atas dan ke bawah ( upstroke & down stroke
) lebih kurang 45 derajat atau 1/8 lingkaran.
Gambar Walking Beam
6. Horse Head
Horse-head ditempatkan diujung walking beam dengan bentuk 1/8 lingkaran agar gerakan
1/8 lingkaran tersebut menjadi gerakan naik turun ( reciprocating ) dimana bridle
dan carrier bar adalah bagian dari horse-head.
Gambar Horse Head
7. Wire line / briddle / hanger cable
Wire line merupakan
kawat baja yang menghubungkan horse head dengan polished rod.
Polished rod diklem
ujungnya dan tergantung diccrrier box. Briddle menjamin akan gerak Sucker Rod vertikal,
sehingga tidak terjadi moment lengkung pada polished rod
Gambar Wire line |
8. Carrier Bar atau Hanger
Polished rod masuk ke dalam carrier bar dan di atasnya dipasang clamp sehingga carrier bar melalui wire line atau sling yang di bagian atas disambungkan ke horse head, dapat mengangkat dan menghantar polish rod ke atas dan ke bawah.
Gambar Carrier Bar
9. Counter Weight
Pada crank balance Sucker Rod Pump, counter weight dipasang pada crank,
sedangkan pada beam balance Sucker Rod Pump, counter wight dipasang pada ujung belakang
walking beam. Counter weight berfungsi
Gambar : Counter Weight
Gambar Gambar : Counter
Weight
Sebagai
penyeimbang antara berat rod string,pompa / fluida dengan beban dari Gear Reducer dan Electric motor ( dilihat dari amper meter ) agar kerja dari Gear
Reducer dan Electric Motor dapat secara optimal.
Apabila
Counter Weigh digeser mendekati shaft dari gear box maka beban akan lebih
ringan dan counter- weigh digeser keujung dari crank arm ( menjauh dari shaft gear
box ) akan semakin berat diputar oleh Electric Motor.
Pada
Counter Weight ada tertulis angka 6,8,12 maksudnya adalah singkatan dari beban 600
lbs,800,1200 lbs ( bukaka type red )
Pada
Air Balance Sucker Rod Pump, tabung udara ( dariair compressor ) yang bertekanan berfungsi sebagai pengganti
counter weight .
10. Stuffing Box
Dipasang diatas kepala
sumur (well head) berfungsi :
Sebagai pencegah atau menahan minyak agar minyak tidak ikut keluar
bersama-sama dengan naik turunnya polished rod sehingga aliran dapat di atur ke
flow line lewat Cross Tee tanpa tumpah (menyembur), juga berfungsi sebagai
dudukan untuk polished rod dapat bergerak naik turun dengan bebas dan lurus
|
11. Brake (Rem)
Rem berfungsi untuk mengatur posisi horse head kalau Sucker Rod Pump harus dimatikan untuk keperluan
perbaikan pada well atau pada Sucker Rod Pump itu sendiri.
Gambar Brake (Rem) |
Gambar Brake (Rem) |
Komponen sub-surface facility (sucker rod pump) :
·
Working Barel
·
Plunger
·
Standing Valve dan Travelling Valve.
·
Sucker rod
·
Polished rod
· Pump assembly
Sucker
rod
Berfungsi untuk menghubungkan pump assembly dalam sumur dengan beam pumping unit melaluipolished rod di permukaan.
Standar API sucker rodadalah 5/8‖, 3/4‖, 7/8‖, 1‖
dan 1 1/8‖ dengan panjang 25’ sampai 30’. Sucker rod yang banyak digunakan
adalah yang mempunyai ukuran 3/4, 7/8, dan 1‖
Pony rod Sucker rod
yang panjangnya kurang dari 25 ’ digunakan untuk sambungan.
Panjang pony rod : 1 1/3,
2, 3, 4, 6, 8, 10,12 feet Biasanya dipasang di atas sucker rod.
Gambar. Typical
API sucker rod
Grade/Klasifikasi Sucker Rod
Menurut klasifikasinya sucker rod dapat dibedakan atas 3 (tiga)
grade, yaitu grade C, K, dan D:
•
C Stress
Maximum = 25.000 psi
•
K Stress
Maximum = 30.000 psi
•
D Stress
Maximum = 35.000 psi
•
Stress = F/A
F = beban, lb
A = area, in2
Stress = beban Sucker Rod + Cairan
Grade
C Rods – Untuk beban ringan sampai sedang pada sumur non-corrosive.AISI 1536 Carbon-Manganese
Alloy Steel.
Grade
K Rods - Untuk beban ringan sampai sedang pada sumur corrosive. AISI 4623 Nickel-Molybdenum Alloy
Steel.
Grade
D Rods - Untuk beban berat pada sumur non-corrosive atau sumur yang sudah diinjeksi dengan corrotion
inhibitor.AISI 4142 Chromium-Molybdenum
Alloy Steel.
Polished
rod
•
Polished
rodmempunyai ukuran yanglebih besar dari sucker rod dan mempunyai permukaan yang halus dan licin. Polished rod dipasang di bagian atas
dari sucker rod string yang akan
bergerak di dalam stuffing box.
•
Standar diameter dari polished rod adalah 1⅛‖, 1¼‖, dan 1½‖ dengan
panjang 22’dan 30’/joint. Polished rod yang banyak dipakai adalah yang
berukuran 1¼‖dan 1½‖.
Pada saat bekerja,
polished rod selalu bergerak keluar masuk
melalui stuffing box dimana proses pengausan
karet stuffing box sudah dimulai.
Setiap kebocoran akan menyebabkan pencemaran di sekitar sumur. Oleh sebab itu untuk
mengganti karet stuffing box, pumper harus mengetahui ukuran outside dan inside
diameter karet stuffing box yang akan
diganti sesuai dengan ukuran polished rod
yang digunakan.
Pump assembly
Komponen pump assembly:
1.
Seating nipple, bagian paling bawah
dari pompa sebagai tempat duduknya standing valve
2. Standing valve assembly,
terdiri dari:
*
Ball valve
*
Valve seat (hold down)
*
Body
*
Fishing neck
3. Traveling valve assembly, terdiri dari:
•
Ball valve
•
Plunger
•
Valve rod
•
Puller
4.
Pump
barrel, tempat menampung fluida sebelum masuk ke dalam rangkaian pipa
1.3. Type Sucker Road Pump
Dilihat kepada bentuk pompanya, maka Sucker Rod Pump atau Beam Type Pumping
Unit dapat dibedakan atas dua macam:
1.
Tubing Pump
Pada
pompa jenis ini, barrel pompa disambungkan langsung dengan production tubing yang paling
bawah. Plunger dimasukkan ke dalam tubing dengan sucker rod string dan di ujung
plunger dipasang standing valve puller.
Standing
valve puller dipasang untuk memudahkan pengambilan standing valve dalam lobang
sumur bila suatu saat pompa harus dicabut untuk diperbaiki.
Bila plunger, travelling
valve dan standing valve memerlukan perbaikan, pengambilan dapat dilakukan dengan
hanya mencabut sucker rod. Tetapi bila perbaikan untuk barrel diperlukan, maka
tubing harus dicabut.
Gambar Tubing Pump
2. Insert Pump.
Insert
pump atau rod pump unit (termasuk barrel pompa) dipasang dalam tubing string
pada lobang sumur dengan sucker rod. Pada pompa dipasang sebuah hold-down untuk mengikat
shoe atau seating nipple pada tubing. Pada pompa jenis ini perbaikan pompa
dapat dilakukan dengan hanya mencabut sucker rod string.
Gambar 15 Insert Pump
Jumlah liquid yang bisa
diangkat dengan sucker rod pump ditentukan oleh:
1. Diameter pompa (pump
size)
2. Panjang langkah pemompaan
(stroke length)
3. Kecepatan langkan pemompaan
(stroke per minute)
4. Kedalaman pompa dipasang
dalam lobang sumur (pump set)
Sumber : Teknik Produksi Migas, Semester 3, Kementerian & Kebudayaan RI
0 komentar:
Post a Comment