Readability (kemampubacuaan), menunjukkan berapa teliti skala suatu instrumen
dapat dibaca
(skala
12 inci > skala
6 inci). Least Count (Cacah
terkecil) ialah beda
terkecil antara
dua penunjukan yang
dapat dideteksi pada skala instrumen. (semua
tergantung
pada ukuran jarum penunjuk, kesalahan paralaks).
Sensitivity
(kepekaan) instrumen adalah perbandingan antara gerakan linear jarum penunjuk dengan perubahan variabel yang diukur
yang menyebabkan gerakan
tersebut. Perekam 1 mV mempunyai skala 25 cm, kepekaannya adalah 25 cdm/mV. (Avometer dengan
skala
10,
100, 1kW).
Hysteresis, adalah
perbedaan
bacaan
bila
nilai
besaran didekati dari atas atau
dari
bawah. Penyebabnya efek magnetik, deformasi
elastis, efek termal dsb.
Accuracy (ketelitian) biasanya dalam persen bacaan skala penuh. (Pengukur
tekanan 100 kPa dengan ketelitian 1 % mampu membaca teliti sampai sekitar 1 kPa).
Precision (ketepatan/ketaksamaan) suatu peralatan menunjukkan
kemampuan
peralatan
tersebut menghasilkan kembali pembacaan
tertentu dengan
ketelitian tertentu.
Deviasi, penyimpangan
atau kesalahan.
Kalibrasi
Setiap sistem pengukuran harus dapat dibuktikan keandalannya dalam mengukur. Pembuktian keandalan inilah yang disebut sebagai kalibrasi (peneraan).
Kalau terbukti sistem adalah linear kalibrasi satu titik sudah cukup. Jika tidak linear beberapa nilai
harus ditin au
atau diamati hasilnya.
Kalibrasi instrumen terhadap standar sangat penting, agar diketahui penyimpangan
dan kesalahan dapat dikurangi.
Prosedur kalibrasi melibatkan perbandingan instrumen itu dengan:
- Standar
primer,
misalnya dengan membandingkan
sebuah
meter-aliran
dengan fasilitas pengukuran
standar National
Bureau of Standards (USA).
- Standar sekunder yang mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dari instrumen yang
dikalibrasi.
- Melakukan kalibrasi langsung dengan pengukuran primer seperti menimbang sejumlah air dalam tanki dan mencatat waktu yang digunakan untuk mengalirkan
kuantitas tersebut melalui meter itu.
0 komentar:
Post a Comment