Fluiditas Pada Pengecoran Logam
Secara
umum fluiditas adalah kondisi logam cair yang mampu membuat logam cair mengalir
melalui jalur cetakan dan mengisi semua celah cetakan. Fluiditas yang rendah
mengarah pada cacat dan kegagalan pengecoran produk.
Fluiditas
tidak dapat diukur dari sifat fisik individu, sehingga pengujian empiris
dilakukan untuk mengukur semua karakteristik dan fluiditas logam cair dalam
pengecoran dan pengukuran logam. Fluiditas diletakkan sebagai jarak yang telah
dilalui logam cair dalam sistem saluran tertutup. Faktor yang mempengaruhi
fluiditas antara lain:
1.
Viskositas
Adalah sebuah ukuran
kapasitas sebuah cairan untuk mentransmisikan sebuah tegangan geser dinamis.
Viskositas juga bisa didefinisikan sebagai gaya yang diperlukan untuk
memindahkan sebuah permukaan dari unit luasan. Pada saat logam cair mengalir
pada sebuah saluran tertutup, viskositas akan menentukan alirannya, mana drag atau hambatan yang ditimbulkan
dinding saluran ditransmisikan ke logam cair, sehingga mempengaruhi kecepatan
aliran logam pada cetakan. Jadi semakin tinggi viskositas maka fluiditasnya
menurun dan sebaliknya jika viskositasnya rendah fluiditasnya meningkat.
2.
Temperatur Penuangan
Temperatur penuangan
secara teoritis sama atau diatas garis liquidus. Jika lebih rendah, kemungkinan
besar terjadi solidifikasi dalam sistem rongga.
3.
Komposisi Logam
Fluiditas yang tinggi umumnya terdapat pada logam cair murni dengan
komposisi eutectoid. Paduan yang
membentuk solid biasanya memenuhi rentang pembekuan yang panjang sehingga
cenderung untuk memilih fluiditas yang
rendah.
4.
Mode Pembekuan
a. Mode Pembekuan Plane Interface Mode
Gambar : Mode
pembekuan plane interface mode
Sumber :
Beeley, 2001:65
i.
Cairan memasuki saluran
dan pembentukan butir-butir kolom dengan aliran halus dimulai;
ii.
Butir kolom terus tumbuh
kearah hulu;
iii.
Penyumbatan mulai
terjadi;
iv.
Sisa pengecoran membeku
dengan pertumbuhan butir yang cepat.
b. Mode Pembekuan Jagged Interface Mode
Gambar
4.22 : Mode
pembekuan jagged interface mode
Sumber :
Beeley, 2001:66
i.
Cairan memasuki saluran
dan pembentukan butir-butir kolom bergerak padat cair dimulai;
ii.
Butir-butir kolom terus
tumbuh dan pembentukan atau terjadi diujung;
iii.
Penyumbatan terjadi
dipintu masuk aliran, meski penampang tidak terlalu padat;
iv.
Sisa pengecoran membeku
dan pembentukan rongga penyusutan terjadi di ujung.
c. Mode Pembekuan Independent Crystallitation Mode
Gambar
: Mode
pembekuan independent crystallitation
mode
Sumber :
Beeley, 2001:66
i.
Cairan memenuhi saluran
dan pembentukan butir-butir kolom dimulai dan butiran-butiran halus membentuk
atom;
ii.
Butiran halus tumbuh
pesat saat aliran terjadi;
iii.
Aliran terhenti saat
konsentrasi kritis dan butiran halus terjadi diujung;
iv.
Sisa pengecoran membeku
dan penyusutan kecil terdistribusi.
5.
Thermal Properties
Meskipun
komposisi dan mode pembekuan adalah faktor besar yang mempengaruhi fluiditas
dan menunjukkan hubungan yang mirip, tetapi hubungan antara fluiditas dan superheat tidak identik. Waktu yang
dibutuhkan untuk pendinginan hingga suhu pembekuan tergantung pada kandungan
panas dan sifat-sifat termal daripada suhu itu sendiri.
Kecepatan pendinginan
hingga suhu aliran logam terhenti ditentukan oleh heat diffusivity dari material cetakan.
Keterangan:
D : Difusifitas Thermal
k : Konduktivitas Thermal
c : Panas Spesifik
ρ : Massa Jenis / Rapat
Jenis
- Difusifity thermal
(D) adalah kemampuan suatu material mentransfer (kalor) secara difusi yang
disebabkan terdapat perbedaan temperatur.
- Konduktifitas
thermal
(k) adalah karakteristik suatu bahan untuk memindahkan suatu aliran kalor dari
temperatur tinggi ke temperatur rendah.
- Panas
spesifik (Cp) adalah karakteristik panas yang tergantung pada material yang
menyatakan seberapa besar energi yang terkandung pada suatu material berupa
energi panas.
- Density
adalah kerapatan massa jenis dari suatu zat
0 komentar:
Post a Comment