Cacat Coran - Pengecoran Logam
1.
Porositas
Merupakan cacat yang
terjadi akibat terperangkapnya gas dalam logam cair pada waktu proses
pengecoran. Pada benda cor terdapat lubang-lubang baik pada permukaan maupun
pada bagian dalam benda cor tersebut.
Cacat porositas ada 2
macam, yaitu:
a.
Interdendritic
Shrinkage
Cacat yang terjadi akibat
dari penyusutan pori-pori kecil antara dendrit. Cacat ini sering disebut juga microshrinkage atau shrinkage porosity (penyusutan porositas)
b.
Gas Porosity
Cacat ini biasa terjadi
karena kelebihan hidrogen yang tidak dapat dimasukkan dalam struktur logam atau
paduan kristal padat sehingga membentuk gelembung yang mungkin terperangkap
dalam logam padat dan akhirnya menghasilkan porositas gas.
Penyebab:
·
Gas terbawa dalam logam
cair selama pencairan;
·
Gas terserap dalam logam
cair dari cetakan;
·
Titik cair terlalu tinggi
dan waktu pencairan terlalu lama.
Solusi :
·
Mengontrol jumlah gas
yang dihasilkan material pada cetakan pasir;
·
Memberi pasir yang
memiliki kadar air rendah dan permeabilitas yang sesuai.
Gambar : Interdendritic shrinkage dan porositas
Sumber : Wright,
2010:349
2.
Shift
(Pergeseran)
Merupakan cacat yang
terjadi akibat dari ketidakcocokan masing-masing bagian dari coran. Biasanya
terjadi dibagian pola belahan
Penyebab:
·
Pergeseran titik tengah
pola;
·
Pergeseran titik tengah
bagian core;
·
Rangka cetak yang kurang
tepat;
·
Ukuran dimensi cetakan
yang salah.
Solusi :
·
Memperbaiki desain
cetakan sesuai dimensi dan ukuran yang tepat;
· Memberikan pin atau pengunci agar tidak terjadi pergeseran.
Gambar
: Shift
Sumber : Jain, 1964:311
3.
Dirt
and Sand Inclusion (Kotoran dan Inklusi Pasir)
Merupakan cacat yang
terjadi karena adanya partikel asing atau kotoran yang tertanam pada permukaan
coran dan bisa juga karena adanya rontokan pasir yang melekat pada permukaan
hasil coran.
Penyebab
:
·
Adanya pasir yang
terkikis selama penuangan logam cair;
·
Adanya kotoran pada
cetakan;
·
Bagian Rongga cetakan
kurang bersih.
Solusi :
·
Melakukan penuangan
secara perlahan-lahan;
·
Pemberian saringan pada
saluran penuangan sehingga kotoran tidak ikut masuk ke dalam cetakan;
·
Melakukan pemeriksaan dan
pembersihan dibagian rongga cetakan.
Gambar : Dirt
and sand inclusion
Sumber : Jain, 1964:312
4.
Hot
Tears (Retak Panas)
Merupakan cacat retakan
yang terjadi pada internal atau eksternal atau retak pada permukaan coran yang
disebabkan oleh kontraksi setelah logam membeku. Retakan sering terjadi pada
bagian fillet dan sudut dari suatu coran.
Penyebab:
·
Retakan akibat tegangan
sisa karena adanya perbedaan pembekuan dan waktu penyusutan;
·
Penempatan gate dan riser yang tidak tepat;
·
Adanya temperatur
penuangan yang salah.
Solusi:
·
Memperbaiki desain
cetakan;
·
Menyeragamkan proses
pembekuan;
·
Pemilihan cetakan yang
tepat dan material core yang tepat untuk pengecoran;
· Mengontrol kekerasan cetakan terhadap bahan pasir cetak.
Gambar : Hot tears
5.
Fin
(Sirip)
Merupakan cacat yang
terjadi akibat penetrasi logam cair pada bagian cetakan kap dan drag. Apabila
cetakan tidak tepat maka logam yang dicairkan akan mengisi celah-celah cetakan
dan menimbulkan cacat seperti sirip.
Penyebab:
·
Penempatan cetakan kup
dan drag yang tidak tepat;
·
Adanya penetrasi logam
cair yang berlebihan;
Solusi:
·
Membuat permukaan cetakan
yang halus dan rata;
·
Pemasangan kup dan drag
harus tepat.
Gambar : Fin
Sumber : Jain, 1964:314
6.
Shrinkage
(Penyusutan)
Merupakan cacat yang
terjadi saat pembekuan. Pembekuan yang tidak seragam pada bagian coran
menghasilkan perbedaan ketebalan dan luas permukaan yang cukup besar.
Penyebab:
·
Pembekuan yang tidak
seragam;
·
Ukuran gating system yang
tidak sesuai;
·
Letak riser yang kurang tepat;
·
Adanya temperature
penuangan yang salah.
Solusi:
·
Penyeragaman pada saat
proses pembekuan;
·
Meletakkan riser atau chill
pada agar pembekuannya mengarah ke riser;
·
Gunakan suhu pemanasan 50°C – 100°C diatas suhu titik leburnya
logam agar saat penurunan temperatur tidak terjadi
penyusutan.
Gambar : Shrinkage
7.
Swell
(pembengkakan)
Swell disebabkan karena cacat pada
permukaan vertikal yang ditandai dengan adanya pembengkakan pada hasil coran.
Penyebab :
· Erosi
pada pasir karena pasir cetak mengalami deformasi akibat tekanan hidrostatik.
· Pemadatan
cetakan pasir yang kurang baik.
Cara
pencegahannya :
· Saat
penuangan logam cair harus perlahan dan pada kecepatan konstan.
· Pemadatan
cetakan pasir harus baik.
Gambar Cacat
Swell
Sumber
: Surdia dan Chijiwa, 2013 : 215
8.
Misrun
(Pendinginan Cepat)
Misrun terjadi adanya rongga karena tidak
cukup pemanasan logam cair, sehingga logam cair mulai membeku sebelum mencapai
titik terjauh dari rongga cetakan.
Penyebab :
· Coran
terlalu tipis.
· Temperatur
penuangan terlalu rendah.
· Laju
penuangan terlalu lambat.
Cara pencegahannya :
· Perencanaan
sistem salurannya harus baik.
·
Temperatur tuang
harus cukup tinggi.
Gambar Cacat Misrun
Sumber : Surdia dan Chijiwa, 2013 : 215
9.
Cacat Rat Tail
Cacat ekor tikus merupakan cacat dibagian
luar yang dapat dilihat dengan mata. Bentuk cacat ini mirip seperti ekor tikus,
yang diakibatkan dari pasir permukaan cetakan yang mengembang dan logam masuk
kepermukaan tersebut.
Penyebab cacat ekor tikus atau kekasaran
yang meluas disebabkan oleh :
-
Kecepatan penuangan
terlalu lambat
-
Temperatur penuangan
terlalu tinggi
-
Ketahanan panas pasir
cetak rendah
Cara
Pencegahannya :
-
Membuat saluran turun
yang tepat dan sesuai bentuk coran
-
Mengecek temperature
logam sebelum penuangan, tempertur tuang harus sesuai yang disyaratkan.
- Melakukan penuangan dengan kecepatan yang cukup dan kontinyu.
Gambar Cacat Rat Tail
10.
Penetrasi Logam
Merupakan
cacat di mana logam cair
menembus dinding-dinding cetakan menyebabkan permukaan coran menjadi kasar.
Penyebabnya
adalah :
-
Logam cair memiliki
tekanan static dan dinamic yang berlebihan,
-
Pemadatan pasir kurang
Sedangkan cara pencegahan yang dapat
dilakukan adalah dengan cara
-
Menggunakan
pasir dengan kekuatan yang tinggi
-
Pemadatan
pasir harus cukup
-
Memperhitungkan tumbukan aliran logam
Gambar Cacat Penetrasi Logam
Sumber
: Slamet, 2014 : 80
11.
Cacat Expansion Scab
Cacat berupa
lapisan logam dengan permukaan kasar dibagian atas dan sejajar permukaan
Penyebab
:
-
Energi pemanasan yang besar serta lama terhadap
dinding cavity pada saat proses penuangan
(mengakibatkan pemuaian pasir dan tegangan permukaan yang besar)
-
menurunnya mampu tarik pasir cetak akibat
kondensasi air beberapa mm dari permukaan cavity.
Solusi :
-
Kurangi
peanambahan pasir baru (terutama bagi pengguna facing sand) untuk
mengurangi efek pemuaian.
- Tingkatkan kekuatan pasir cetak khususnya kekuatan tarik basah (wet
tensile strength) dengan meningkatkan kandungan bentonit aktif (active
clay)
Gambar
4.37 Cacat Expansion Scab
0 komentar:
Post a Comment