Karakteristik Pasir Cetak Pada Pengecoran Logam
1. Definisi Karakteristik Pasir Cetak
Karakteristik
pasir cetak adalah sifat khas dari suatu pasir cetak. Karakteristik pasir cetak
dibagi menjadi 2 macam, yaitu permeabilitas dan kekuatan. Kualitas hasil coran
dipengaruhi oleh jumlah komposisi pasir cetak, komposisi kimia, logam cair, dan
karakteristik pasir cetak yang dilakukan suatu pengujian, seperti kekuatan
tekan, geser, dan tarik dan juga permeabilitas dari pasir cetak sangat diperlukan untuk
mengetahui sifat dari pasir cetak, sehingga dapat mengurangi resiko cacat pada
hasil coran.
1.1 Permeabilitas
Permeabilitas
adalah kemampuan dari pasir cetak untuk mengalirkan dan dialiri oleh fluida
(gas) melalui celah - celah antar butir pasir.
Permeabilitas
juga dapat diartikan sebagai suatu kemampuan pasir cetak pada panjang dan
tinggi tertentu untuk dialiri fluida udara dengan volume tertentu tiap tekanan
dan luas penampang dalam waktu tertentu. Permeabilitas dirumuskan:
1.2 Kekuatan
Kekuatan
adalah kemampuan suatu bahan untuk menahan beban, baik beban statis maupun
dinamis, yang menyebabkan gaya tekan, tarik, atau geser hingga mencapai titik
tepat sebelum patah. Adapun klasifikasi untuk kekuatan dibagi menjadi:
A.
Kekuatan Menurut Arah
Gaya
1.
Kekuatan Tekan
Kekuatan pasir cetak
dalam menahan tekanan hingga tekan maksimumnya per satuan luas spesimen. Beban
tekan terjadi pada saat penuangan logam cair sehingga arah gaya yang terjadi
adalah kearah material. Standar untuk kekuatan tekan basah adalah 5-22 Psi ;
3,4-15,1 N/ ; 0,3-1,5 kgf/ (Heine
1967:95)
2.
Kekuatan Tarik
Kemampuan pasir cetak menerima beban tarik per satuan luas penampang. Biasanya terjadi penyusutan logam cair yang berubah fase. Cacat yang ditimbulkan akibat kurangnya kekuatan tarik adalah inklusi pasir. Standar kekuatan tarik adalah 1-6 Psi ; 0,6 - 4 N/cm2 ; 0,06-0,4 kgf/cm2 (Heine 1967:95)
3.
Kekuatan Geser
Kemampuan pasiar cetak
menahan gaya geser per satuan luas spesimen sampai akhirnya patah. Beban geser
biasanya terjadi pada saat logam cair mengalir didalam cetakan pasir atau
ketika melewati saluran. Standar kekuatan geser adalah 1,5-7 Psi. (Heine 1967:95)
B.
Kekuatan Menurut Kadar
Air
1.
Kekuatan Basah
Kekuatan yang terdapat
pada pasir cetak setelah pasir tersebut dicampur dengan air dan tidak diberi
perlakuan panas sehingga masih ada kandungan air bebas. Kekuatan basah
dipengaruhi oleh kadar air dan kadar bentonite.
Kekuatan basah berguna saat proses pembuatan cetakan pasir. Standar kekuatan
basah adalah 5-22 Psi. (Heine 1967:95)
2.
Kekuatan Kering
Kekuatan yang terdapat
pada pasir cetak setelah diberi perlakuan panas yang mengakibatkan air bebas
yang terdapat pada pasir cetak tersebut telah habis diuapkan. Pasir tersebut
dapat memiliki kekuatan untuk menahan erosi dan tekanan statis. Kekuatan kering
berguna saat proses penuangan logam cair ke cetakan. Standar kekuatan kering
adalah 20-250 Psi.
(Heine 1967:96) ;
1.3 Faktor - faktor yang Mempengaruhi Karakteristik
Pasir Cetak
A.
Kadar Air
-
Pengaruh Kadar Air
Terhadap Permeabilitas
Kadar air standar untuk
pasir cetak adalah 1,5 - 8 % tergantung dari jenis cetakan dan logam cair yang
dituang (Heine
1976:88).
Berdasarkan Gambar 1.1
“Pengaruh Kadar Air dan Bentonite
Pada Pasir Cetak” pada grafik permeabilitas bentonite
dengan kadar bentonite tetap dan
kadar air meningkat, permeabilitasnya akan meningkat hingga titik maksimum
dikarenakan bentonite telah
teraktifasi sempurna. Tetapi setelah melewati titik maksimum, permeabilitasnya
akan turun seiring dengan bertambahnya kadar air. Hal ini dikarenakan
terbentuknya air bebas. Air bebas akan menyebabkan rongga antar butir tertutup
sehingga permeabilitasnya akan turun.
-
Pengaruh Kadar Air
Terhadap Kekuatan Kering
Berdasarkan Gambar 1.1
“Pengaruh Air dan Bentonite Pada
Pasir Cetak” pada grafik kekuatan kering, ketika kadar air bertambah maka bentonite yang teraktifasi semakin
bertambah sehingga dapat masuk ke rongga - rongga antar butir dan ketika
dipanaskan air bebas yang terbentuk akan menguap dan membuat ikatan antar
butiran semakin kuat sehingga kekuatan keringnya akan meningkat.
-
Pengaruh Kadar Air
Terhadap Kekuatan Basah
Berdasarkan Gambar 1.1
“Pengaruh Air dan Bentonite Pada
Pasir Cetak” pada kekuatan basah, pada awal pencampuran dengan kadar air
bertambah dan kadar bentonite tetap,
kekuatan basah akan mengalami peningkatan sampai titik maksimum karena seluruh bentonite teraktifasi sempurna dan
ketika terus ditambah kadar air kekuatan basahnya menurun karena semakin banyak
air bebas dan membentuk pasta.
B.
Kadar Bentonite
Berdasarkan
Gambar 1.5 “Grafik Pengaruh Kadar Pengikat Terhadap Kekuatan Pasir Cetak” dapat
kita lihat kekuatan pasir cetak akan meningkat jika pasir cetak dicampur bentonite sampai 10 %. Hal ini karena pasir
cetak permukaan singgungnya saling bersentuhan dan diikat oleh bentonite. Jika lebih dari 10 %
kekuatannya cenderung konstan. Hal ini disebabkan karena bentonite tidak hanya mengikat pasir, namun juga mengikat butiran
antar bentonite. Pengaruh semakin banyak
bentonite hanya menambah ketebalan
karena sudah tidak ada yang diikat oleh bentonite
lagi dan berbentuk seperti pasta.
Pengaruh
kadar bentonite terhadap permabilitas
dimana semakin tinggi kadar bentonite
dan kadar air tetap maka permeabilitasnya akan menurun karena semakin banyak
kadar pengikat maka ikatan antar butiran semakin kuat dan rongga antar butirnya
akan tertutupi oleh pengikat yang tidak teraktivasi oleh air sehingga permeabilitasnya
menurun.
C.
Bentuk Butiran Pasir
Butiran pasir terbagi
menjadi 4 macam butiran, yaitu butir pasir bulat, butir pasir sebagian
bersudut, butir pasir bersudut, dan butir pasir campuran.
-
Butir Pasir Bulat
Pada Gambar 1.9 yang
menunjukkan butir pasir bulat, dimana bentuk butirnya memiliki permeabilitas
tinggi karena rongga - rongga udara antara butiran besar namun memiliki
kekuatan yang rendah karena luas bidang kontak antar butir pasir;
-
Butir Pasir Sebagian
Bersudut
Pada Gambar 1.9 yang
menunjukkan butiran pasir sebagian bersudut, dimana bentuk butirannya memiliki
rongga - rongga udara antar butiran pasir lebih sempit dibandingkan dengan
butir pasir bulat, namun memiliki kekuatan yang lebih tinggi daripada butir
pasir bulat karena luas bidang kontak yang lebih besar;
-
Butir Pasir Bersudut
Pada Gambar 1.9 yang
menunjukkan butiran bersudut, dimana bentuk butirannya memiliki rongga - rongga
antar butir pasir lebih sempit dibandingkan dengan butir pasir sebagian
bersudut, namun memiliki kekuatan lebih tinggi daripada butir pasir sebagian
bersudut karena memiliki luas bidang kontak yang lebih besar.
-
Butir Pasir Compound (Campuran)
Pada Gambar 1.9 yang
menunjukkan bentuk butir campuran, dimana bentuk butirannya memiliki
permeabilitas paling rendah karena rongga - rongga antar butiran paling sempit,
namun memiliki kekuatan paling tinggi dibanding pasir bersudut, sebagian
bersudut, dan bulat karena luas bidang kontaknya paling besar.
Dari
4 jenis butir pasir tersebut dapat disimpulkan:
1.
Urutan kekuatan terbesar
yaitu:
-
Campuran;
-
Bersudut;
-
Sebagian bersudut;
-
Bulat.
2.
Urutan permeabilitas
terbesar yaitu:
-
Bulat;
-
Sebagian bersudut;
-
Bersudut;
-
Campuran.
D.
Distribusi Besar Butir
Pasir Cetak
Distribusi pasir cetak
merupakan penyebaran besar butir atau persentasae dari besar butir pasir cetak
yang digunakan. Pasir yang baik adalah yang memiliki ukuran bermacam - macam.
Dengan itu, maka permeabilitasnya akan optimal dan kekosongan antara butir
besar akan terisi oleh butiran yang lebih kecil sehingga permeabilitasnya
optimal dan kekuatan juga optimal. Jenis - jenis distribusi:
1.
Distribusi ukuran sempit,
artinya susunan ukuran butiran terdiri dari kurang lebih 2 fraksi saja;
2.
Distribusi ukuran sangat
sempit, artinya 90 % dari ukuran butir terdiri dari satu fraksi saja;
3.
Distribusi ukuran butir
lebar, artinya susunan butiran terdiri kurang lebih tiga fraksi;
4.
Distribusi ukuran butir
sangat lebar, artinya susunan ukuran butir terdiri lebih dari tiga fraksi.
Adapun distribusi besar
butir pasir secara homogen, yaitu suatu distribusi butiran pasir dimana
memiliki ukuran dan bentuk yang sama ataupun seragam. Dan heterogen yaitu suatu
distribusi ukuran pasir dimana memiliki ukuran dan bentuk yang tidak sama dalam
suatu pasir cetak.
Pasir cetak
biasanya kumpulan dari butir-butir yang berukuran bermacam-macam. Tetapi
kadang-kadang terdiri dari butir-butir tersaring yang mempunyai ukuran seragam.
Besar butir yang diinginkan adalah sedemikian sehingga dua pertiga dari
butir-butir pasir mempunyai ukuran dari tiga mesh yang berurutan,dan sisanya
dari ukuran mesh-mesh berikutnya. Jadi lebih baik tidak mempunyai besar butir
yang seragam.
E.
Pemadatan
Semakin banyak penekanan
saat membuaat cetakan pasir, jarak antar butir akan semakin rapat dan padat.
Hal ini dapat menurunkan permeabilitas karena celah antar butir semakin rapat
membuat daya ikat dan gaya tarik menarik antar butir semakin tinggi.Sedangkan jika pemadatan kurang maka kekuatan pasir
cetak menurun. Hal ini disebabkan daya ikat antar butir pasir lemah sehingga
pasir mudah rontok.
1.4 Pengaruh Karakteristik Pasir Cetak
Terhadap Hasil Coran
1.
Pengaruh Permeabilitas
Terhadap Hasil Coran
Permabilitas terlalu
tinggi akan berpengaruh saat proses solidifikasi. Udara didalam cetakan akan
cepat keluar, serta kemungkinan logam akan mengalami absorbsi pada cetakan
pasir. Hal ini akan menyebabkan terjadinya inklusi pasir, cacat rongga udara.
Jika permeabilitasnya terlalu rendah saat proses penuangan logam cair akan
menyebabkan porositas, maka udara akan terjebak.
2.
Pengaruh Kekuatan Pasir
Cetak Terhadap Hasil Coran
a.
Pengaruh Kekuatan Tekan
Kekuatan tekan
berpengaruh saat proses penuangan logam cair kedalam cetakan pasir / rongga
cetakan. Apabila kekuatan tekan berkurang, maka akan mengakibatkan melendutnya
permukaan cetakan pasir yang dapat menyebabkan cacat permukaan berupa
pembengkakan.
b.
Pengaruh Kekuatan Tarik
Kekuatan tarik berpengaruh
saat proses solidifikasi logam cair. Bila kekuatan tarik rendah, maka saat
proses solidifikasi cetakan pasir akan ikut tertarik oleh logam cair.
Kemungkinan cacat yang terjadi pada kondisi ini adalah cacat inklusi pasir.
c.
Pengaruh Kekuatan Geser
0 komentar:
Post a Comment