Peleburan pada Pengecoran Logam
Peleburan adalah bagian terpenting
dari suatu metal casting (Pengecoran Logam) karena peleburan adalah proses perubahan
fase zat dari logam dimana logam sebelum dilebur berupa padatan (solid) dan
setelah diberikan temperatur sampai dengan temperatur leburnya (kalor laten)
atau titik cairnya sehingga berubah fase menjadi cair atau sering disebut
dengan logam cair pada logam cair yang merupakan hasil peleburan logam yang
berupa padatan memiliki kemampuan untuk dicetak kedalam cetakan sehingga
menghasilkan benda kerja yang diinginkan (Garmo, 2007 : 235).
A. Macam-Macam
Dapur Berserta Energi yang Dibutuhkannya :
Proses
peleburan sendiri tidak luput dari proses pemanasan yang dilakukan pada dapur
peleburan. Macam-macam dapur peleburan antara lain :
1. Electric Furnace
( Dapur Listrik )
Electric furnace
atau dikenal dengan dapur listrik merupakan metode yang banyak digunakan dalam
pengecoran besi cor dan baja. Elektric
furnace dalam industri pengecoran banyak digunakan untuk menghasilkan
produk yang bervariasi karena dinilai coran dari dapur listrik menghasilkan
produk berkualitas tinngi dan efisiensi dari dapur ini cukup tinggi electrical furnace digolongkan menjadi 2
tipe yaitu : Direct Arc Furnace dan
Idirect Arc Furnace.
Gambar : Electric
furnace
Sumber : Garmo, 2007 : 326
a.
Direct
Arc Furnace
Digunkan untuk pengecoran secara luas karena dapat mengatur temperatur yang kostan yang populer dari jenis ini adalah tipe Heroult Electrical Furnace memilki ukuran antara 2 m sampai 8 m dengan kapasitas 1 ton sampai 125 ton. Yang biasa digunakan dengan kapasitas 5 ton sampai 25 ton. Pada jenis dengan kapasitas 10 ton diameter luar dapur 3 m dengan ketinggian 2,25 m dan diameter refactory 2,4 m. Energi yang dibutuhkan berupa energi listrik yang digunakan untuk mencairkan logam (casting) sebesar 850 kVA sampai 30.000 kVA dengan menggunakan electroda
Gambar : Direct
arc furnace
Sumber : Jain,1976 : 164
b.
Indirect
Arc Furnace
Pada
dapur jenis ini prinsip kerjanya sama dengan dapur Direct Arc Furnace hanya saja dapur ini dirancang khusus untuk
pengecoran logam non-ferrous untuk
kapasitas dari jenis furnace ini
sendiri tergolong kecil karena dirancang untuk logam-logam non-ferrous. Kapasitas furnace ini sekitar 100 kg sampai 5 ton.
Energi yang dibutuhkan untuk peleburan berkisar anatara 700- 1000 kWh per ton.
2. Dapur
Induksi
Secara
khusus dapur induksi digunakan untuk keperluan superheating (emanaskan logam cair diatas temperatur cair normal).
Dapur jenis ini memiliki ciri mem pertahankan temperatur konstan (holding). Sehingga memiliki waktu lebih
lama untuk proses penuangan dan logam cair tidak cepat membeku hal ini juga
menghindari pembekuan dini dalam saluran (Garmo, 2007 : 328).
Karakteristik
dapur induksi
·
Digunakan untuk
pengecoran kecil karena kapasitas peleburan terbatas;
·
Memiliki kemampuan
mengatur komposisi peleburan secara kecil;
·
Biasa digunakan untuk
pengecoran non-ferrous.
Jenis
dapur ini biasanya digunakan untuk peleburan aluminium atau jenis logam-logam non-ferrous lainnya, menggunakan
frekuensi tinggi hal ini karena dapur
ini menggunakan komponen medan magnet. Energi listrik yang dibutuhkan untuk
mensuplay kumparan berkisar antara 5 sampai 1.000 kW untuk frekuensi 10.000 Hz
sedangkan untuk tipe induction furnace
dengan frekuensi rendah energi listrik yang dibutuhkan berkisar antara 50-500
kWh dengan frekuensi 1.000 Hz dengan kapasitas 200 sampai 5.000 lb aluminium
atau paduan aluminium dengan kapasitas rata-rata 5 sampai 7 lb per jam per kWh.
Gambar : Induction furnace
Sumber : Garmo, 2007 : 328
B. Superheating
Superheating adalah pemanasan lanjut atau penambahan temperatur diatas temperatur cair suatu logam tanpa merubah fase dari suatu logam cair tersebut dalam hal ini tetap dalam fase cair semakin tinggi superheating maka Fluidity suatu zat cenderung untuk naik karena waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke fase padat semakin lambat.
Gambar : Superheating
Sumber : Beeley,
2001 : 112
0 komentar:
Post a Comment