Pengecoran Logam
Pengecoran
logam adalah proses perubahan fase dari padat ke cair dengan pelelehan logam
cair dan menuangkan ke dalam cetakan setalah itu terjadi proses
solidifikasi sehingga fase kembali
berubah ke padat. (Heine, 1976:1). Berikut ini adalah diagram alir proses
pengecoran:
Gambar
: Diagram alir proses sand mold casting
Sumber : Kalpakjian, 2006:300
Beberapa keuntungan pada proses pengecoran
logam adalah sebagai berikut (Heine, 1976:1) :
1. Bentuk
– bentuk yang rumit dapat dicor sehingga dapat meminimalisir proses permesinan.
2. Dapat
mengecor logam dengan sifat permesinan yang rendah.
3. Konstuksi
memungkinkan untuk lebih mudah. Misal untuk objek dengan bagian yang banyak,
bisa dicor menjadi beberapa bagian.
4. Pengecoran
logam dapat digunakan untuk produksi skala besar.
5. Logam-logam
yang sangat berat dan besar dapat dicor.
6. Bisa
mendapatkan properti engineering yang lebih baik pada pengecoran logam seperti machinability
pada besi tuang, strength dan lightness pada light metal
alloys.
7. Dengan
kombinasi dari poin 1 sampai 6 bisa didapat keuntungan ekonomis yaitu biaya
yang lebih murah dari proses produksi lainnya.
Proses pengecoran sendiri dibedakan
menjadi dua macam, yaitu Expendable Mold
Casting dan Permanent Mold Casting.
(Kalpakjian, 1989 : 298)
a.
Expendable
Mold Casting
Expendable
Mold Casting adalah teknik pengecoran logam yang
cetakannya hanya dapat digunakan satu kali proses saja. Macam - macam Expendable Mold Casting adalah:
1.
Sand
Mold Casting
Sand
Mold Casting adalah proses pengecoran logam dengan
menggunakan pasir, bahan pengikat, dan air sebagai cetakannya. Cetakan pasir
merupakan teknik yang paling banyak digunakan karena memiliki keunggulan:
·
Dapat mencetak logam
dengan titik lebur tinggi, seperti baja, nikel, dan titanium;
·
Dapat digunakan mencetak benda dari ukuran kecir
hingga besar;
·
Pasir dapat digunakan
lagi;
·
Jumlah produksi dari
satuan hingga puluhan.
Kekurangan
:
·
Cetakan hanya bisa digunakan
satu kali pemakaian saja;
·
Hasil dari cetakan
cenderung kasar.
Gambar : Proses sand mold casting
Sumber : Kalpakjian, 2006:267
2.
Pola Lilin (Investment Casting)
Cara lilin adalah cara
yang khas diantara teknik pengecoran loga lainnya yang disebut juga dengan
pengecoran investment. Investment casting biasanya digunakan
untuk pengecoran logam paduan dengan titik cair tinggi, misalnya komponen
turbin atau perhiasan. Berikut adalah garis besar dari pengecoran ini:
Gambar : Cara pola lilin
Sumber : Kalpakjian, 2006:273
Tahapan
Invesment Casting:
1.
Dibuat cetakan untuk
pengecoran lilin;
2.
Pola lilin dan sistem
saluran tersebut dibuat dengan menggunakan cetakan diatas;
3.
Pola lilin dan sistem
saluran disusun menjadi susunan pola;
4.
Susunan tersebut dilapisi;
5.
Susunan pola lilin yang
telah dilapisi itu ditutup dengan campuran investment
pembuatan cetakan;
6.
Menghilangkan lilin
dengan memanaskan pada temperatur 110 - 110°C;
7.
Cetakan dibakar pada
temperatur 800 - 1100°C;
8.
Logam cair dihitung pada
cetakan yang temperatur tinggi;
9.
Pekerjaan penyelesaian.
3.
Evaporated
Pattern Process
Pola ini termasuk sistem
saluran masuk riser dan inti dibuat
bahan busa polisteran. Dalam hal ini
cetakan tidak harus dapat dibuka dalam kup dan drag karena pola busa tersebut tidak perlu dikeluarkan dari rongga
cetakan. (Groover Mikel P., 2007:28).
Pengecoran polisteran biasanya digunakan untuk
pengecoran logam dengan titik cair tinggi, contohnya untuk mesin automobile.
Gambar : Tahapan proses pengecoran
polisteren
Sumber : Kalpakjian, 2009:271
b.
Permanent
Mold Casting
Merupakan teknik
pengecoran logam yang cetakannya
menggunakan baja atau besi tuang. Inti (core) dapat juga menggunakan logam
coran permanen, namun inti tersebut harus bisa dilepaskan setelah logam cair
membeku. Jenis cetakan ini bisa dipakai berulang
kali (Heine, 1976:285).
Macam
– macam permanent mold casting
adalah:
1.
Pengecoran Sentrifugal
Pengecoran sentrifugal dilakukan dengan menggunakan
logam cair ke dalam cetakan yang berputar akibat pengaruh gaya sentrifugal. Logam cair akan
terdistribusi ke dinding rongga cetak dan kemudian membeku. Jenis - jenis
pengecoran sentrifugal antara lain:
a.
Pengecoran Sentrifugal Sejati
Dalam pengecoran sentrifugal sejati logam cair dituangkan
ke dalam cetakan horizontal yang
sedang berputar melalui cawan tuang yang terletak pada salah satu ujung cetakan
pada beberapa mesin. Karakteristik benda cor hasil pengecoran sentrifugal sejati:
·
Memiliki densitas yang
tinggi terutama pada bagian luar cor;
·
Tidak terjadi penyusutan
pembekuan pada bagian luara benda cork arena adanya gaya sentrifugal yang bekerja secara kontinyu selama pembekuan;
·
Cenderung ada impuritas
pada dinding sebelah dalam coran dan hal itu dapat dihilangkan dengan
permesinan.
Gambar :
Proses pengecoran sentrifugal sejati
Sumber : Kalpakjian, 1989:327
b.
Pengecoran Semi Sentrifugal
Pada metode ini gaya sentrifugal digunakan untuk menghasilkan
coran yang pejal (bukan bentuk tabular).
Cetakan dirancang dengan riser pada
pusat untuk pengisian logam cair. Biasanya
digunakan untuk pengecoran logam paduan. Biasanya untuk membuat roda
gigi dan pulley atau membuat baling -
baling seperti pada gambar dibawah.
Gambar :
Proses pengecoran semi sentrifugal
Sumber : Kalpakjian., 1989:328
c.
Pengecoran Sentrifuge
Dalam pengecoran sentrifuge, cetakan dirancang dengan
beberapa rongga cetak yang diletakkan disebelah luar dari pusat rotasi
sedemikian rupa sehingga logam cair yang dituangkan ke dalam cetakan akan
didistribusikan ke setiap rongga cetak dengan gaya sentrifugal seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut.
Gambar : Proses pengecoran sentrifuge
Sumber : Kalpakjian., 19689:328
2.
Pengecoran Cetak Tekan (Die Casting)
Pengecoran cetak tekan
termasuk proses pengecoran cetakan permanen dengan cara menginjeksikan logam
cair ke dalam rongga cetakan dengan tekanan tinggi (0,7 - 700 MPa). Tekanan
tetap dipertahankan selama proses pembekuan. Terdapat dua jenis cetak tekan,
yaitu:
a.
Mesin Cetak Tekan Ruang
Panas (Hot Chamber)
Pada mesin cetak ruang
panas, tungku peleburan terdapat pada mesin dan silinder injeksi terendam dalam
logam cair. Tekanan injeksi berkisar antara 7 - 35 MPa. Mesin ini digunakan
untuk logam cair dengan titik lebur rendah seperti Sn, Pb, dan Zn. Dalam mesin
pengecoran cetak panas, logam dilebur didalam container yang menjadi satu dengan mesin cetaknya, seperti yang
ditunjukkan gambar berikut.
Gambar
4.8 :
Mesin cor cetak ruang panas
Sumber : Surdia dan Chijiwa, 1996:244
Gambar :
Proses pengecoran cetak ruang panas
Sumber : Kalpakjian 1989:323
b.
Mesin Cetak Ruang Dingin
(Cold Chamber)
Pada mesin cetak ruang
dingin, tungku peleburannya terpisah dengan silinder injeksi dan silinder injeksi
diisi logam cair secara manual atau mekanis. Tekanan injeksinya berkisar antara 14 - 140 MPa digunakan
untuk logam cor dengan titik lebur lebih tinggi dan biasanya digunakan untuk
pengecoran logam non ferrous.
Gambar
: Mesin
cetak tekan ruang dingin
Sumber : Groover, 2007:36
Tabel
4.1: Perbedaan antara mesin cetak tekan ruang panas dan ruang dingin
Mesin Cetak Tekan Ruang Panas |
Mesin Cetak Tekan Ruang Dingin |
·
Tungku peleburan
terdapat di mesin dan silinder injeksi terendam dalam logam cair |
·
Tungku peleburan
terpisah, silinder injeksi diisi logam cair secara manual atau mekanis |
·
Tekanan injeksi
berkisar antara 7 - 35 Mpa |
·
Tekanan injeksi
berkisar antara 14 - 140 Mpa |
·
Digunakan untuk logam
cair dengan titik lebur rendah seperti Sn, Pb, dan Zn |
·
Digunakan untuk logam
cair dengan titik lebur tinggi daripada hot chamber, seperti Al |
·
Laju produksi cepat,
bisa mencapai 500 produk/jam |
·
Laju produksi lebih
lambat dibanding hot chamber |
3.
Squeeze
Casting
Squeeze
casting sering disebut dengan liquid metal forging, merupakan suatu
istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu proses dimana logam cair
didinginkan didalam cetakan tertutup sambil diberi tekanan luar yang biasanya
berasal dari tenaga hidrolik. Terjadinya kontak antara logam cair dengan punch dan die pada saat penekanan kemungkinan terjadinya perpindahan panas
yang cukup cepat. Ini akan menghasilkan struktur mikro yang lebih homogen serta
perbaikan sifat mekanik.
Gambar : Squeeze casting
Sumber : Kalpakjian, 1989 : 329
0 komentar:
Post a Comment