Pengertian Karakteristik Kinerja Motor Bakar
Karakteristik kinerja motor bakar
adalah karakteristik atau bentuk – bentuk hubungan antara indikator kerja
sebagai variabel terikat dengan indikator operasionalnya sebagai variabel
bebas. Dengan adanya bentuk hubungan antara kedua indikator tersebut maka dapat
diketahui kondisi optimum suatu motor bakar harus dioperasikan, atau apakah
kondisi suatu motor bakar masih baik dan layak untuk dioperasikan.
1. Indikator Kerja dan Indikator Operasional Motor Bakar
Beberapa indikator kinerja motor bakar
yang biasa digunakan untuk mengetahui kinerja suatu motor bakar diantaranya
adalah:
1.
Daya Indikatif (Ni)
Daya yang dihasilkan dari reaksi
pembakaran bahan bakar dengan udara yang terjadi di ruang bakar.
dimana
2.
Daya Efektif (Ne)
Daya efektif motor bakar adalah
proporsional dengan perkalian torsi yang terjadi pada poros output (T) dengan
putaran kerjanya (n). Karena putaran kerja poros sering berubah terutama pada
mesin kendaraan bermotor, besar torsi pada poros (T) yang dapat dijadikan
sebagai indikator kinerja motor bakar. Daya ini dihasilkan oleh poros engkol
yang merupakan perubahan kalor di ruang bakar menjadi kerja. Daya efektif
dirumuskan sebagai berikut
dimana T :
Torsi (kg . m)
n :
putaran (rpm)
3.
Kehilangan Daya / Daya
Mekanik (Nf)
Kehilangan daya (Nf) terjadi akibat adanya
gesekan pada torak dan bantalan.
Nf = Ni –
Ne
Dimana
: Ni = Daya Indikatif
Ne = Daya efektif
Nf = Daya mekanis
4.
Tekanan Efektif Rata Rata
(MEP)
Tekanan rata-rata di dalam silinder selama
1 siklus kerja dan menghasilkan daya efektif Ne. Data MEP digunakan untuk
mengetahui apakah proses kompresi yang terjadi masih cukup baik, atau untuk mengetahui
adanya kebocoran dari dalam silinder.
MEP = Pe = 0,45
. Neo . z (kg/cm²)
Vd
. n .i
5. Efisiensi Motor Bakar terdiri dari :
6.
Beberapa Indikator Kerja
yang lain, misalnya konsumsi bahan bakar spesifik (SFC), kandungan polutan
dalam gas buang dan neraca panas
Indikator
operasional motor bakar menunjukkan kondisi operasi dimana motor bakar tersebut
dioperasikan. Dua jenis indikator operasional sebagai variabel bebas dalam
pengujian karakteristik kinerja suatu motor bakar adalah :
1)
Putaran kerja mesin (rpm)
2)
Beban mesin / Daya
efektifnya (Ne) pada putaran kerja konstan
Pengujian motor
bakar dengan putaran mesin sebagai variabel bebas digunakan untuk mesin mesin
transportasi, yang biasanya beroperasi
pada putaran yang berubah ubah. Sedangkan pengujian motor bakar dengan
daya efektif sebagai variabel bebas pada putaran konstan digunakan pada motor
bakar stasioner yang biasanya beroperasi pada putaran konstan, terutama pada
mesin penggerak generator listrik.
2.1.2 Jenis Karakteristik
Kinerja Motor Bakar
Bentuk hubungan antar masing masing
variabel indikator kinerja terhadap variabel, indikator operasional suatu motor
bakar didapatkan dengan cara pengujian laboratorium dari mesin yang
bersangkutan. Data yang digunakan untuk menggambarkan bentuk hubungan antara
variabel tersebut dapat berasal dari pengukuran langsung selama pengujian, atau
harus dihitung dari data yang diukur. Data seperti putaran mesin dan temperatur
dapat diukur langsung, tetapi daya, torsi, dan efisiensi dihitung berdasarkan
pengukuran terhadap parameter pembentuknya.
Pada pengujian dengan putaran mesin
sebagai variabel bebas, jenis karakteristik kinerja yang sering diperlukan adalah
:
1)
Putaran terhadap daya
indikatif (Ni), daya efektif (Ne), dan daya
mekanik (Nf)
2)
Putaran terhadap torsi
(T)
3)
Putaran terhadap Mean Efektif Pressure (MEP)
4)
Putaran terhadap spesific fuel consumption (SFC)
5)
Putaran terhadap
efisiensi (hi , he , hm , hv)
6)
Putaran terhadap
komposisi CO2, CO , O2 , dan N2 dalam gas
buang
7)
Putaran terhadap
keseimbangan panas
8)
Putaran terhadap fuel consumption
Rentang besar putaran dalam pengujian
tersebut mulai dari putaran minimum sampai melewati kondisi besar daya maksimum
mesin.
0 komentar:
Post a Comment