Carburizing adalah
perawatan panas proses di mana besi atau baja dipanaskan di hadapan bahan lain
(tetapi di bawah titik lebur logam) yang membebaskan karbon seperti terurai.
Permukaan luar atau kasus ini akan memiliki kandungan karbon yang lebih tinggi
dari bahan asli. Ketika besi atau baja didinginkan cepat dengan pendinginan,
kandungan karbon lebih tinggi pada permukaan luar menjadi keras, sedangkan inti
tetap lembut dan tangguh.
Baja karbon rendah dengan kadar karbon C = 0,15 % umumnya dikeraskan melalui proses
pencelupan. Selama proses karburisasi kadar karbon lapisan luar dapat ditingkatkan sampai 0,9 ± 1,2 % C Baja
dengan kadar karbon yang berbeda dengan sendirinya memerlukan perlakuan panas khusus mengingat adanya
perbedaan suhu kritis pada lapisan-lapisan yang berbeda. Selama proses
karburisasi yang cukup lama,terjadi pertumbuhan butir dalam baja, oleh karena
itu baja perlu dipanaskan hingga suhu kritis inti, kemudian didinginkan dengan demikian diperoleh inti dengan butir-butir yang
halus. Baja kemudian di panaskan
diatas suhu transformasi lapisan luar, AC1. Kemudian dicelup untuk
memperoleh lapisan keras dan halus. Suhu yang lebih rendah ini disebabkan oleh
karena suhu austenisasi baja hiper eutektoid sedikit diatas suhu kritis. Bila
diperlukan dapat dilakukan perlakuan panas lanjut untuk menghilangkan
tegangan.
Pada suatu
komponen mesin dari baja adakalanya diperlukan keras dan tahan aus pada
permukaannya saja, sedangkan pada inti atau bagian dalam tetap dalam keadaan
lunak dan ulet. Hal ini akan memberikan kombinasi yang serasi antara bagian
luar atau permukaan benda kerja yang keras dan tahan menerima beban, serta
tahan aus dengan inti yang lunak dan ulet.
Karburising
adalah proses menambahkan karbon ke permukaan benda, dilakukan dengan
memanaskan benda kerja dalam lingkungan yang banyak mengandung karboin aktif,
sehingga karbon berdifusi masuk ke permukaan baja (Wahid Suherman, 1998: 147).
Pada
temperature karburising, media karbon terurai menjadi CO yang selanjutnya
terurai menjadi karbon aktif yang dapat berdifusi masuk ke dalam baja dan
menaikkan kadar karbon pada permukaan baja.
Pada proses
perlakuan panas, termasuk karburising selalu mengacu pada diagram fase yang
berdasarkan pada karbon dari baja. Baja pada dasarnya adalah paduan besi dan
karbon (Fe-C), besi dan karbon selain dapat membentuk larutan padat juga dapat
membentuk senyawa karbid besi (sementit, Fe3C).
Dalam
diagram fase, baja dibedakan menjadi tiga kelompok utama, yaitu :
a. baja
eutectoid
b. baja
hypoeutectoid
c. baja
hypertectoid
Menurut diagram Fase diatas dapat
dibaca bahwa baja eutectoid mempuyai kandungan karbon sebesar 0,8 %. Mempunyai struktur mikro perlit,
apabila dipanaskan secara ekuilibrium akan mengalami perubahan struktur pada
titik S atau pada titik A1 (723 o C) . pada titik A1
mulai terjadi perubahan struktur dari pelrit menjadi seluruhnya austenit.
Baja
hypoeutectoid memiliki kadar karbon kurang dari 0,8 % dengan struktur mikro
terdiri dari ferit perlit. Apabila dipanaskan secara ekuilibrium akan mengalami
perubahan struktur pada titik A1 (723 o C). Pada titik
tadi setelah perlit habis, dan temperatur makin naik, ferit sedikit demi
sedikit mulai bertransformasi menjadi austenit
Baja
hypereutectoid yang memiliki kadar karbon lebih dari 0,8 % dengan struktur miro
terdiri dari perlit yang terbungkus sementit. Apabila dipanaskan secara
ekulibrium akan mengalami perubahan
struktur pada titik A1 (723 o C). Mulai titik ini
jaringan sementit akan larut ke dalam austenit dan struktur seluruhnya akan
berubah menjadi austenit pada titik Acm.
Berdasarkan
bentuk fisik media karburisasi dikenal dengan tiga cara karburisasi yaitu:
·
Karburising Padat (Pack Carburizing)
Karburising
padat adalah proses karburisasi pada permukaan benda kerja dengan menggunakan
karbon yang didapat dari bubuk arang. Bahan karburisasi ini biasanya adalah
arang tempurung kelapa, arang kokas, arang kayu, arang kulit atau arang tulang.
Benda kerja
yang akan dikarburising dimasukkan ke dalam kotak karburisasi yang sebelumnya
sudah diisi media karburisasi. Selanjutnya benda kerja ditimbuni dengan bahan
karburisasi dan benda kerja lain diletakkan diatasnya demikian selanjutnya
(Wahid Suherman, 1998: 150).
Kandungan
karbon dari setiap jenis arang adalah berbeda-beda. Semakin tinggi kandungan
karbon dalam arang, maka penetrasi karbon ke permukaan baja akan semakin baik
pula.
Bahan
karbonat ditambahkan pada arang untuk mempercepat proses karburisasi. Bahan
tersebut adalah barium karbonat (BaCO3) dan soda abu (NaCO3)
yang ditambahkan bersama-sama dalam 10 – 40 % dari berat arang (Y. Lakhtin,
1975: 255).
Sebenarnya
tanpa energizer pun dapat
terjadi karburisasi, karena temperature yang tinggi ini mula-mula karbon teroksidir
oleh oksigen dari udara yang terperangkap dalam kotak menjadi CO2
(Wahid Suherman, 1998: 149).
Reaksi yang
terjadi adalah
CO2 + C (arang)
-------------> 2CO
Dengan
temperatur yang semakin tinggi kesetimbangan reaksi makin cenderung ke kanan makin
banyak CO.
2CO
-------------> CO2 + C (larut ke dalam baja)
dimana C
yang terbentuk ini merupakan atom karbon (carbon nascent) yang aktif berdifusi masuk ke dalam fase
austenit dari baja ketika baja dipanaskan. Besarnya kadar karbon yang terlarut
dalam baja pada saat baja dalam larutan pada gamma fase austenit selama
karburisasi adalah maksimal 2 %.
Kotak karburisasi yang dipanaskan harus dalam
keadaan tertutup rapat, hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya reaksi
antara media karburisasi dengan udara luar. Cara yang biasanya ditempuh unutk
menghindari hal tadi adalah dengan memberikan lapisan tanah liat (clay)
antara tutup dengan kotak karburisasi.
Menurut Wahid Suherman (1998:
150) bahwa “kotak karburisasi dipanaskan dalam dapur sampai temperatur 825 –
925 o C dengan segera permukaan benda kerja akan menyerap karbon
sehingga dipermukaan akan terbentuk lapisan berkadar karbon tinggi sampai 1,2
%”. Menurut B.H Amstead (1979: 152) bahwa
“proses karburisasi padat banyak diterapkan untuk memperoleh
lapisan yang tebal antara 0,75 – 4 mm”.
·
Karburising Cair (Liquid Carburizing)
Karburising proses cair adalah
proses pengerasan baja dengan cara mencelupkan baja yang telah ditempatkan pada
keranjang kawat ke dalam campuran garam cianida, kalsium cianida (KCN), atau
natrium cianida (NaCN). Dengan pemanasan akan terjadi reaksi-reaksi:
2NaCN + O2 ------------->
2 NaCNO
4NaCNO -------------> 2NaCN
+ Na2CO3 + CO + 2N
3Fe + 2CO -------------> Fe3C
+ CO2
pada proses karburisasi ini
selain terserapnya karbon, nitrogen juga ikut terserap. Bahwa karburisasi cair hamper sama
dengan cyaniding, yang menyerap nitrogen dan karbon. Bedanya terletak
pada tingkat perbandingan banyaknya karbon dan nitrogen yang terserap. Pada
karburisasi cair penyerapan karbon lebih dominan. Banyaknya karbon dan nitrogen
yang terserap ini tergantung pada kadar cianida dalam salt bath dan
temperatur kerjanya. Salt bath untuk karburisasi cair biasanya
mengandung 40 – 50 % garam cianida. Temperatur yang digunakan adalah 900 o
C selama 5 menit, kedalaman penetrasi karbon yang dicapai antara 0,1 –
0.25 mm dari permukaan baja.
Kadar karbon yang
dikarburisasi akan naik dengan semakin tingginya temperatur dan makin lamanya
waktu karburisasi. Bila kadar karbon dipermukaan terlalu tinggi maka kekerasan
tidak begitu tinggi, karena itu baja yang akan di quenching langsung setelah pemanasan
untuk karburisasi hendaknya dipakai temperatur yang tidak begitu tinggi.
Selama pemakaian konsentrasi
cianida dalam salt bath dapat berubah sehingga tentu saja sifat salt bath dapat berubah,
karena itu kondisi salt bath harus secara rutin diperiksa. Apabila terdapat
perubahan yang berarti, harus dilakukan penambahan garam baru unutk menjaga
konsentrasi tetap sebagaimana semula.
Semua
cianida adalah senyawa yang sangat beracun, karena itu pemakaiannya harus
sangat hati-hati. Demikian pula pada saat membuang sisa-sisa cairan yang akan
terkena garam cianida tersebut harus benar-benar mengikuti petunjuk dari pihak
berwenang.
·
Karburising Media Gas (Gas Carburizing)
Proses pengerasan ini
dilakukan dengan cara memanaskan baja dalam dapur dengan atmosfer yang banyak
mengandung gas CO dan gas hidro karbon yang mudah berdifusi pada temperatur
karburisasi 900 o – 950 o C selama 3 jam.
Gas-gas pada temperatur
karburisasi itu akan bereaksi menghasilkan karbon aktif yang nantinya berdifusi
ke dalam permukaan baja.
Pada proses ini lapisan
hypereutectoid yang menghalangi pemasukan karbon dapat dihilangkan dengan
memberikan diffusion period, yaitu dengan menghentikan pengaliran gas
tetapi tetap mempertahankan temperatur pemanasan. Dengan demikian karbon akan
berdifusi lebih ke dalam dan kadar karbon pada permukaan akan semakin naik.
Karburising dalam media gas lebih menguntungkan
dibanding dengan karburising jenis lain karena permukaan benda kerja tetap
bersih, hasil lebih banyak dan kandungan karbon pada lapisan permukaan dalam
dikontrol lebih teliti. Menurut B.H Amstead (1979: 153) mengatakan bahwa
“proses karburisasi media gas digunakan untuk memperoleh lapisan tipis antara
0,1 – 0,75 mm”.
0 komentar:
Post a Comment