Society of Automotive Engineers (SAE) telah menetapkan standar
khusus untuk analisis steels.
·
Pada seri 1XXX,
Ø angka
pertama baja karbon.
Ø angka
kedua perubahan dalam alloys.
Ø angka
ketiga & keempat seperseratus dari persentase karbon
·
Pada seri ZXXX (Z≠1)
Ø angka
pertama jenis campurannya
Ø angka
kedua persentase campuran
Ø angka
ketiga & keempat seperseratus dari persentase karbon
Contoh :
SAE 1040
1.
angka 1 dan 0 menunjukan carbon steel
2.
40 menunjukan 0,40% karbon tidak ada perubahan pada karbon steel
SAE
2515
1.
Angka 2 menunjukan NIKEL
2.
Angka 5 menunjukan persentase nikel 5%
3.
Angka 15 menunjukan 0.15% karbon
Standard penomoran dan sifat-sifatnya
:
1.
1XXX (Carbon steels)
·
Low carbon steels: 0 to 0.25 % C
·
Medium carbon steels: 0.25 to 0.55 %C
·
High carbon steels: Above 0.55 %
2.
2XXX (Nickel steels)
·
5% Nikel meningkatkan gaya tarik tanpa mengurangi elastisitas.
·
8 sampai 12% Nikel meningkatkan ketahanan terhadap dampak impak
pada suhu rendah
·
15-25% Nikel (bersama dengan Al, Cu dan Co) menyebabkan magnetic
properties yang tinggi. (Alnicometals)
·
25-35% Nikel meningkatkan ketahan terhadap korosi pada temperatur
ditinggikan.
3.
3XXX (Nickel-chromium steels)
·
Steels ini bersifat tangguh dan elastis, tahan aus, dan tahan
korosi.
4.
4XXX (Molybdenum steels)
·
Molybdenum adalah karbida yang kuat. Molybdenum juga akan
meningkatkan tensile strength pada low carbon steel
5.
5XXX (Chromium steels)
·
Kromium dapat memperkuat ferrite pada low carbon. Kromium akan meningkatkan
kekerasan dan ketahanan aus pada baja karbon.
0 komentar:
Post a Comment